Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
13 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
12 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
17 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
12 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
12 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  DPR RI
Dialektika Demokrasi

KWP: 'Benarkah Pemilu 2024 akan Curang?'

KWP: Benarkah Pemilu 2024 akan Curang?
Diskusi Dialektika Demokrasi gelaran KWP dan Biro Pemberitaan DPR RI di Jakarta, Kamis, 29 September 2022. (gambar: tangkapan layar siaran resmi dpr)
Kamis, 29 September 2022 14:51 WIB
JAKARTA - Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) menggelar diskusi Dialetika Demokrasi bertema "Benarkah Pemilu 2024 akan Curang?" di Media Center DPR RI, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Hadir dalam diskusi tersebut, Anggota Fraksi PDIP DPR RI Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Herman Khaeron, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dan Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago. Bertindak sebagai moderator dalam diskusi kali ini, Jurnalis Radar Lombok Erwin Syahfutra Siregar.

Baca Juga: Soal Hacker Bjorka, DPR: Bawaslu Wajib Antisipasi, Jaga Keamanan Data Pemilu 2024 

Baca Juga: Mahfud Sebut Rp1,24 Triliun Anggaran Pemilu akan Dicairkan 

Dalam diskusi, Herman Khaeron mengungkapkan bahwa kecurangan dalam Pemilu memang bisa saja terjadi. Dan memang dimungkinkan ada pengaruh 'kekuasaan' di dalamnya. Tapi di era Partai Demokrat berkuasa-2 periode SBY menjabat presiden-SBY tidak menggunakan power politiknya untuk itu.

"SBY tidak pernah mennjalankan politik-politik seperti ini. Makanya muncul calon (calon presiden/Capres, red ) banyak terus. Tidak ada tekanan-tekanan kepada partai politik," kata Herman sebagaimana dipantau GoNEWS.co secara virtual.

Baca Juga: Seluruh Syarat Terpenuhi, Hanura 100 Persen Pede Pemilu 

Baca Juga: KPU Umumkan Pendaftaran Parpol Peserta Pemilu 

Potensi bahwa 'kekuasaan' bisa saja 'terlibat' dalam kecurangan Pemilu juga tak ditampik oleh Masinton. Tapi pernyataan yang menjadi konsumsi publik terkait peran 'kekuasaan' dalam kecurangan Pemilu harus merupakan informasi yang jelas sehingga tidak menimbulkan syak wasangka dalam tafsir politik publik.

"Dalam elemen kekuasaan tadi, diperjelas saja, siapa?" kata Masinton.

Baca Juga: 2024 Masih Lama, Muhaimin Minta Jamaah Haji Doakan Pemilu Damai 

Baca Juga: DPD Tolak Biaya Pemilu yang Mahal 

Sementara itu, 'wasit' Pemilu berpandangan, perdebatan antara partai yang berkuasa dengan partai oposisi terkait kecurangan Pemilu merupakan hal yang sangat wajar terjadi menjelang penyelenggaraan pesta demokrasi. Dan Bawaslu, kata Bagja, memastikan bekerja untuk menjaga penyelenggaraan Pemilu tetap on the track.

Saat ini, jelas Bagja, proses menuju Pemilu 2024 masih pada tahapan verifikasi Parpol. Oktober nanti, penyelenggara akan mulai melakukan Mutarlih (pemutakhiaran data pemilih). Dialektika antara Parpol calon peserta Pemilu terkait isu kepemiluan yang terjadi saat ini adalah pemanasan bagi partai politik.

Baca Juga: Waktu Kampanye Pemilu 2024 Singkat, Partai Buruh Keberatan 

Baca Juga: KPU: Tahap Pemilu Segera Dimulai 

"Ini warming up menuju 2023 karena penetapan Capres di tahun 2023," kata Bagja.

Bagja menegaskan, masih adanya dinamika seperti perbincangan mengenai tema kecurangan Pemilu ini adalah pertanda baik bagi politik Indonesia. Bawaslu memantau, pemanasan-pemanasan yang dilkukan Parpol juga belum masuk ke kategori pelanggaran Pemilu, termasuk mengenai bermunculannya sosok-sosok kandidat bakal Capres-Cawapres di tengah perbincangan publik.

Baca Juga: Sejumlah Catatan DPR Mengawal Persiapan Pemilu 2024 

Baca Juga: DPR Dukung Pemenuhan Perkiraan Pemilu 

"Belum masuk pelanggaran," ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengaitkan isu kecurangan Pemilu dengan meningkatnya perhatian publik pada partai politik.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/