Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
19 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Target Inflasi Pangan Dibawah 5 Persen Dianggap Masuk Akal

Target Inflasi Pangan Dibawah 5 Persen Dianggap Masuk Akal
Ilustrasi inflasi. (gambar: ist./ tradingandinvestmentnewscouk)
Kamis, 22 September 2022 19:09 WIB
JAKARTA - Pakar pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB University) Dwi Andreas Santosa menyatakan kepada wartawan, kemarin, upaya pemerintah untuk menekan angka inflasi pangan dibawah 5% masih masuk akal dan bisa dilakukan.

"Saya kira iya lah," katanya sebagaimana dikutip GoNEWS.co, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Insentif Pengendalian Inflasi Daerah Harus Dibarengi Sanksi 

Baca Juga: Wamendagri Sampaikan Kunci Penting Pengendalian Inflasi di Daerah 

Menurutnya, kenaikan harga beras memang akan menjadi faktor utama kenaikan inflasi. Namun seiring kenaikan harga beras, harga komoditas pangan lain justru cenderung menunjukkan tren penurunan.

"Karena memang sekarang ini yang nanti akan sangat berperan dalam inflasi sudah tentu harga beras. Ini akan meningkat, tapi harga-harga pangan yang lainnya sudah ada tren mengalami penurunan. Jadi saya kira kenaikan harga beras akan diikuti tren penurunan beberapa harga yang lain," ujarnya.

Baca Juga: Pertemuan Airlangga-Prabowo Dipastikan Bahas Politik Termutakhir 

Baca Juga: Koalisi Masih Cair, Pengamat Baca Potensi Duet Airlangga-Prabowo 

Menurut Dwi Andreas, kenaikan harga BBM memang menjadi faktor penting yang mengerek inflasi. Namun di sektor pertanian, kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa saat lalu tidak berdampak signifikan.

"Katakanlah untuk dunia pertanian, BBM ini digunakan untuk apa saja dan itu berapa kira-kira kontribusinya? Sehingga kalau dihitung sedetail itu, mungkin kontribusinya tidak begitu besar juga," pungkasnya.

Baca Juga: Swasembada Beras Indonesia Diapresiasi Institut Internasional, Petani Dorong Adopsi untuk Komoditas Pangan Lain 

Baca Juga: Temuan Beras Bansos Membusuk, DPR Minta Mekanisme Penyaluran Dievaluasi Total 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk menjaga inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM dan juga inflasi pangan.

"Inflasi diperkirakan akan naik di bulan September dan berbagai pengalaman dalam kenaikan BBM, inflasi akan cenderung turun dalam 3-4 bulan kedepan, dan tentunya dengan berbagai program dan pemberian subsidi bantuan untuk sektor transportasi, dengan dana BTT dan 2% DTU pemerintah optimis inflasi pangan dapat ditekan dibawah 5%,“ kata Airlangga di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Harga BBM Disesuaikan, Menkeu: Anggaran Subsidi Energi Tetap Naik 

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pemerintah terus melakukan ekstra effort untuk menekan inflasi pangan di kisaran 3-5%.

"Kita akan terus menekan inflasi volatile food agar dapat mencapai komitmen awal pada HLM TPIP (High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) Maret lalu yang sebesar targetnya adalah 3-5%. Jika dilihat secara regional dari 90 kota IHK, ada 66 kota IHK yang realisasi inflasinya diatas nasional. Dan kerjasama antar daerah guna menekan inflasi akan terus didorong semakin efektif akan menjaga stabilitas harga di masyarakat," tegas Airlangga.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/