Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
14 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
14 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
3
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
14 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
13 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
13 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Kaget Namanya Disebut sebagai Sosok "Hacker" Bjorka, Pria Cirebon Mengaku Hanya Editor Video

Kaget Namanya Disebut sebagai Sosok Hacker Bjorka, Pria Cirebon Mengaku Hanya Editor Video
M Said Fikriansyah pemuda yang dituduh sebagai Bjorka saat ditemui di kediamannya di Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Rabu (14/9/2022). ( Tribunjabar.id/Ahmad Imam B)
Kamis, 15 September 2022 13:46 WIB
JAKARTA - Masyarakat digegerkan dengan identitas hacker Bjorka yang meretas situs lembaga negara dan mengaku telah mencuri sejumlah data penting. Akun Instagram @volt_anonym menyebutkan identitas Bjorka adalah M Said Fikriansyah warga Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, yang berprofesi sebagai editor video.

Namun, pemuda berusia 17 tahun tersebut secara tegas membantah dirinya adalah hacker Bjorka. Ia menyebut dirinya hanyalah editor video biasa. "Saya bukan Bjorka, hacker yang saat ini ramai diperbincangkan di mana-mana," ujar M Said Fikriansyah saat ditemui di kediamannya, Rabu (14/9/2022) sore.

Ia mengatakan kali pertama mendapat informasi tentang identitasnya yang disebut sebagai Bjorka pada Selasa (13/9/2022) pagi. Saat itu Said mengaku merasa khawatir dan sempat ketakutan karena sama sekali tidak tahu-menahu tentang aksi peretasan yang dilakukan Bjorka.

Bahkan, pihaknya mengaku tidak pernah sekali pun mengakses dark web yang kerap digunakan para hacker saat melakukan aksi peretasan. "Saya kaget juga, tiba-tiba nama saya disebut-sebut sebagai Bjorka. Padahal, enggak tahu sama sekali siapa itu Bjorka," kata M Said Fikriansyah.

Seperti diketahui, Bjorka saat ini tengah ramai menjadi perbincangan karena telah meretas situs sejumlah lembaga negara. Bahkan, Bjorka juga mengaku telah mengantongi data rahasia Presiden RI Joko Widodo, data NIK jutaan warga, dan lainnya. Pemerintah juga diketahui telah membentuk tim khusus untuk membendung aksi peretasan yang dilakukan Bjorka.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, identitas, lokasi, dan tingkat kemampuan pemilik akun Twitter @Bjorkanism_ atau Bjorka sudah teridentifikasi.

Dikutip dari Tribunnews.com, Mahfud menjelaskan bahwa pemerintah masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Rabu (14/9/2022). "Kita terus menyelidiki. Karena sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan. Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, motif dari perbuatan Bjorka tersebut diketahui beragam. Motif yang telah teridentifikasi tersebut di antaranya politik, ekonomi, jual-beli, dan sebagainya. "Motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," kata Mahfud.

Selain itu, berdasarkan rapat koordinasi dengan Kepala BIN, Kapolri, Kepala BSSN, dan Menkominfo pada Rabu (14/9/2022), Bjorka tidak memiliki keahlian membobol data yang sungguh-sungguh.

Menurut prasangka baik dari pemerintah, Bjorka hanya ingin memberitahu bahwa pemerintah harus hati-hati. "Bahkan kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh," kata Mahfud.

"Itu hanya ingin memberi tahu kepada kita, menurut persepsi baik kita, ingin memberi tahu bahwa kita harus hati-hati. Kita bisa dibobol dan sebagainya, tapi sampai saat ini tidak," sambung Mahfud.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/