Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
4 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
4 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
3 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
2 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Harga BBM SPBU Vivo Lebih Murah, Ini Kata Pengamat

Harga BBM SPBU Vivo Lebih Murah, Ini Kata Pengamat
Ilustrasi SPBU Vivo. (Foto: Istimewa)
Senin, 05 September 2022 21:55 WIB
JAKARTA -Harga bahan bakar minyak (BBM) milik VIVO dijual lebih murah dibanding harga BBM Pertalite milik PT Pertamina (Persero). Kenapa bisa begitu? Sebab, produk milik VIVO tersebut hanya memiliki Research Octane Number (RON) 89.

"Kenapa harga BBM milik VIVO lebih murah dari Pertalite? Karena BBM milik VIVO itu mempunyai RON 89 atau lebih rendah dari Pertalite yang memiliki RON 90. Dengan demikian secara kualitas dan mutu, produk dari VIVO lebih rendah dari Pertalite," kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk lebih cerdas dan harus memahami bahwa RON yang lebih tinggi akan lebih bagus dalam meningkatkan performa mesin kendaraan dan juga menjaga mesin menjadi lebih awet.

Selain itu, jika dihitung dengan menggunakan formula sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 62.K/12/MEM/2020 tahun 2020, pihak Vivo dalam posisi merugi.

"Kita hitung dengan ICP Juli sebesar 106 dolar AS per barrel, tanpa ada benchmark dengan kurs Rp 14.500 itu saja perliternya sudah Rp 9.749. Setelah kita gunakan formula maka didapatkan harga dasar Rp 12.503. Harga tersebut belum termasuk PPn dan PBBKB serta margin perusahaan," jelasnya.

Jadi, menurut dia, yang dilakukan VIVO saat ini adalah strategi marketing dan untuk meningkatkan portofolio perusahaan di masyarakat.

Hanya saja, sangat disayangkan hal tersebut membuat penilaian masyarakat terhadap pemerintah menjadi berkurang dan kontraproduktif ditengah kenaikan harga BBM subsidi.

Selain itu, menurut Mamit jika mau membandingkan secara harga harus dengan RON yang sama, misalnya dengan RON 92 antara yang dijual VIVO dan Pertamina, harganya masih lebih murah Pertamina.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/