Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
24 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
4
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
5
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
6
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
19 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Home  /  Berita  /  Politik

Didepan KPU-Bawaslu, AHY Peringatkan Tiga Ancaman Demokrasi

Didepan KPU-Bawaslu, AHY Peringatkan Tiga Ancaman Demokrasi
Ilustrasi Pemilu. (gambar: ist. via oaklandmillsiorg)
Rabu, 03 Agustus 2022 11:58 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono AHY memperingatkan tentang tiga ancaman yang bisa merusak demokrasi dalam Pemilu 2024 mendatang. Peringatan ini disampaikan AHY di depan KPU, Bawaslu, pimpinan partai-partai politik dan juga media di Jakarta, kemarin.

Ancaman pertama, menurut AHY, sebagaimana rilis yang diterima GoNEWS.co, Rabu (3/8/2022), adalah politik uang atau politik transaksional. AHY mengajak semua pihak untuk mengawal proses Pemilu.

Baca Juga: Nasdem No Mau Ada Perkawinan Paksa Anies-AHY 

Baca Juga: Hadapi Prabowo, AHY: Silaturahim Saja, Pertanyaan Koalisi Nanti 

"Mari kita kawal Pemilu ini agar tidak terjadi politik uang yang berlebihan, vote buying. Ini bahaya karena hanya mereka yang memiliki uang yang akhirnya bisa menguasai politik dan mengawaki negara ini," seru AHY.

Ancaman kedua, kata AHY, adalah politik identitas. "Jika dieksploitasi secara berlebihan, politik agama, suku, ras dan identitas lainnya, maka ini berbahaya. Ini hanya akan menimbulkan perpecahan diantara kita dan sentimen itu akan diteruskan pada anak, cucu kita. Cost-nya terlalu tinggi," tegas AHY.

Baca Juga: Seluruh Syarat Terpenuhi, Hanura 100 Persen Pede Ikut Pemilu 

Baca Juga: KPU Umumkan Pendaftaran Parpol Peserta Pemilu 

Ancaman ketiga, kata AHY melanjutkan, "Politik fitnah, hoax, fake news, black campaign. Mari kita memiliki mekanisme sebagai bangsa untuk melawan itu semua. Jangan biarkan bangsa kita dihancurkan oleh perilaku buzzer-buzzer yang hanya ingin meruntuhkan persatuan diantara kita."

Sebagai solusi, AHY mengajak penyelenggara pemilu, maupun masyarakat, khususnya generasi muda, sebagai kelompok calon pemilih terbesar, untuk mengembangkan literasi politik.

Baca Juga: Laporan Zulhas Ditolak Bawaslu, Saleh Daulay Sebut Pelapor Kurang Paham UU Pemilu 

Baca Juga: Jenderal Sigit Ketemu KPU dan Bawaslu Bahas Pengamanan Pemilu 

"Pada akhirnya, demokrasi tidak boleh hanya dihitung hanya dari regularitas penyelenggaraan pemilu, tapi juga kualitas dan rasionalitas para pemilih untuk menggunakan haknya memilih pemimpin yang paling tepat bagi rakyat."

Peringatan AHY ini disampaikan dalam siaran langsung salah satu media TV Nasional yang mencanangkan diri sebagai kanal Pemilu yang terpercaya.

Baca Juga: IPO: KIB Tidak Terikat Capres tapi Terbuka 

Baca Juga: Badan Pengkajian MPR RI Sepakat UUD Tak Perlu Diamandemen, PKS Nyatakan Apresiasi 

Hadir dalam kesempatan ini, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, pimpinan partai-partai politik, seperti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Golkar Lodewijk Paulus, Sekjen NasDem Johnny G Plate, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Sekjen PPP Muhamad Arwani Thomafi.

Hadir juga dalam kesempatan itu, pengusaha nasional Chairul Tanjung, dan Pieter F. Gontha yang juga mantan Dubes RI untuk Polandia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/