Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
17 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Hukum

Rumahnya Dikepung Ratusan Polisi, Keluarga Brigadir J Ketakutan

Rumahnya Dikepung Ratusan Polisi, Keluarga Brigadir J Ketakutan
Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo melayat ke rumah orang tua Brigadir Yosua di Muaro Jambi kemarin. (Foto: HUMAS POLDA JAMBI)
Sabtu, 16 Juli 2022 14:09 WIB
JAKARTA - Ayah Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Hutabarat, Samuel Hutabarat, mengaku heran. Rumahnya malah dikepung ratusan polisi usai anaknya tewas baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Ayah Brigadir J juga mengaku telepon seluler keluarga inti mereka ikut diretas atau satu persatu tak bisa digunakan lagi. Kedatangan ratusan polisi dengan mengepung rumah dan menutup pagar sekolah membuat keluarga Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Hutabarat ketakutan.

"Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan," kata Bibi Brigadir J atau Nopryansah, Rohani Simanjuntak di rumah duka, seperti dikutip GoNews.co dari PojokSatu (Jawa Pos Group), Sabtu (16/7/2022).

Rohani Simanjuntak mengatakan, keberadaan rumah orangtua Brigadir J berada dalam kompleks perumahan guru SD di Sungai Bahar, Jambi. Saat ratusan polisi datang dengan 1 bus dan 10 mobil penumpang membuat kondisi sangat menyeramkan.

Diketahui ratusan polisi mendatangi rumah orangtua Brigadir Josua untuk memberikan penjelasan kronologi penembakan kepada keluarga Brigadir Nopryansah. Ada polisi yang mengenakan seragam, berpakaian hitam putih, dan ada pakaian bebas.

Mereka datang kemudian membuat pagar seolah mengepung rumah. Kedatangan ratusan polisi ini terjadi Senin malam (11/7) sekitar pukul 20.00 WIB, saat keluarga sedang berkumpul di dalam rumah. Menurut keluarga Brigadir J, tindakan yang dilakukan ratusan polisi berbaris mengelilingi rumah tersebut dilakukan tanpa komunikasi dan permisi.

Bahkan pintu gerbang sekolah, yang menjadi akses keluar dan masuk ke rumah itu, juga ditutup rapat. Saat kejadian ini, sambung Rohani, pihaknya sedang berada dalam rumah. Sebagian polisi masuk ke rumah tersebut dengan mengunci pintu. "Kami seolah diserang, karena rumah didatangi," kata Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir Nopryansah.

Merasa terdesak, Rohani menegur polisi dengan nada tinggi. “Jangan seperti itulah Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pakek permisi,” kata Rohani menirukan ucapannya saat itu.

Setelah masuk ke rumah, semua anggota keluarga dilarang merekam dan mengambil gambar. Terakhir, keluarga Brigadir Josua atau Nopryansah mengaku ponselnya diretas oleh orang tak dikenal. Hal ini terjadi setelah sejumlah keluarga mempertanyakan keberadaan barang bukti di lokasi kejadian, dan barang-baran milik pribadi korban.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, DKI Jakarta, Jambi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/