Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
13 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
13 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
17 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
13 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
12 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Penyebab Inflasi di Riau Dipicu Melonjaknya Harga Cabai Merah hingga Tiket Pesawat

Penyebab Inflasi di Riau Dipicu Melonjaknya Harga Cabai Merah hingga Tiket Pesawat
Ilustrasi pedagang cabai. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 02 Juli 2022 12:59 WIB

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyatakan inflasi sebesar 1,86 persen pada Juni 2022 yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah.

Selain cabai merah, Kepala BPS Riau Misfaruddin menyatakan bahwa ada beberapa komoditas sebagai penyebab inflasi di provinsi tersebut. "Selain cabai merah, komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Juni 2022 juga bawang merah, telur ayam ras, cabai rawit, ikan serai, angkutan udara, cabai hijau, dan tarif rumah sakit," kata Misfaruddin dikutip dari Antara, Jumat (1/7/2022).

Ia mengatakan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,28 persen.

Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 0,83 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,60 persen, kelompok transportasi sebesar 0,50 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,46 persen.

Kemudian, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,36 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen.

"Inflasi di Riau sebesar 1,86 persen itu diikuti pula dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,44. Inflasi Tahun Kalender Januari-Juni 2022 sebesar 5,30 persen dan inflasi tahun ke tahun Juni 2021-Juni 2022 sebesar 6,46 persen," ujar dia.

Dari tiga kota IHK di Riau, semua kota mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 2,00 persen, Dumai sebesar 1,56 persen dan Tembilahan sebesar 0,79 persen.

Di sisi lain, terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen, dengan komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain daging ayam ras, ayam hidup, bawang putih, dan lainnya.

Sedangkan, kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, tercatat 22 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 2,72 persen, diikuti oleh Pekanbaru sebesar 2,00 persen dan Dumai sebesar 1,56 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,45 persen.

Sementara itu, deflasi terjadi di dua kota, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkalpinang sebesar 0,22 persen diikuti Kota Tanjung Pandan sebesar 0,03 persen.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/