Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
17 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
18 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
15 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
17 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
6
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
Olahraga
17 jam yang lalu
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
Home  /  Berita  /  Politik

Anwar Ibrahim Desak PM Malaysia Klarifikasi Klaim soal Kepulauan Riau

Anwar Ibrahim Desak PM Malaysia Klarifikasi Klaim soal Kepulauan Riau
Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. (foto: Istimewa)
Minggu, 26 Juni 2022 20:49 WIB
JAKARTA - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mendesak Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, untuk menanggapi pernyataan kontroversial yang mengeklaim Kepulauan Riau sebagai bagian dari Tanah Melayu pada Sabtu (25/6/2022).

Pernyataan tersebut diungkap oleh eks PM Malaysia Mahathir Mohamad. Tindakan Mahathir menuai kecaman dari Indonesia. Mahathir menyulut amarah akibat menyerukan agar Malaysia meminta kembali wilayah Singapura dan Kepulauan Riau.

Anwar menegaskan, pernyataan demikian dapat mengganggu relasi Indonesia-Malaysia. Dia lantas menuntut Ismail agar segera meluruskan pertikaian tersebut. "Saya mendesak Perdana Menteri Ismail Sabri untuk segera menyatakan pernyataannya agar [perdebatan] itu tidak bertahan lama karena pandangan seperti itu tidak mewakili pemerintah atau rakyat Malaysia," cuit Anwar dalam bahasa Melayu.

"Klarifikasi ini juga diperlukan untuk menghindari dan mempengaruhi eratnya hubungan diplomatik antara Malaysia dan Singapura serta Indonesia,” imbuhnya.

Mahathir juga telah merilis klarifikasi atas pernyataannya pada Kamis (23/6/2022). Dia menuduh pemberitaan atas perkataannya tidak akurat, sehingga memunculkan perselisihan. "Saya tidak meminta Malaysia untuk mengeklaim tanah kami yang hilang," bunyi pernyataan Mahathir melalui akun resminya di Instagram.

"Saya mencoba untuk menunjukkan bahwa kami sangat khawatir kehilangan batu seukuran meja tetapi tidak pernah tentang wilayah yang lebih besar dari Malaysia ketika mereka diambil dari kami," sambung dia.

Meski PM Ismail Sabri belum berkomentar, Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta sudah memberikan klarifikasi. "Sebagai individu, Mahathir berhak untuk mengeluarkan pendapat," tutur Kuasa Usaha Sementara Kedubes Malaysia di Jakarta, Adlan Mohd Shaffieq, dilansir GoNews.co dari kumparan.

"Namun kenyataan beliau tidak mencerminkan pendirian Pemerintah Malaysia," lanjut Adlan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Kepulauan Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/