Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
19 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
17 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
17 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
3 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Politik

Tak Hadir saat Halal Bihalal di Jateng, Pengamat: PDIP Mengucilkan Ganjar

Tak Hadir saat Halal Bihalal di Jateng, Pengamat: PDIP Mengucilkan Ganjar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Istimewa)
Senin, 09 Mei 2022 15:42 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menduga, hubungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan PDIP sudah sampai titik nadir terendah.

Hal tersebut bisa dilihat dengan tidak hadirnya Ganjar Pranowo dalam acara halal bihalal di FPD PDIP Jawa Tengah. "Dengan fakta tersebut, ini menguatkan spekulasi hubungan Ganjar dengan PDIP sudah sampai titik nadir terendah," ujar Jamiluddin Ritonga kepada GoNews.co, Senin (09/05/2022) di Jakarta.

Alasan ketidakhadiran Ganjar karena memantau arus balik, menurutnya sangatlah tidak logis. Sebab, sehari sebelumnya Ganjar masih punya waktu untuk bersilaturahmi ke PP Muhammadiyah di Jogjakarta.

"Kehadiran semua kepala daerah di Jateng juga menguatkan spekulasi rendahnya hubungan Ganjar dan PDIP. Bisa jadi Ganjar memang tidak diundang dalam acara tersebut," ujar Mantan dekan Fikom IISIP Jakarta itu.

Kemungkinan tersebut kata Dia, sangat besar. Karena hubungan Ganjar dan Bambang Pacul belakangan ini memang tidak baik. "Bambang Pacul tampaknya sudah tidak menganggap lagi Ganjar sebagai kader PDIP," tandasnya.

Dugaan tersebut kata Ritonga, semakin jelas ketika Puan Maharani meresmikan pompa air bersih di Wonogiri. Dimana saat itu juga tidak dihadiri Ganjar. Padahal kata Dia, Wonogiri adalah daerah atau wilayah kekuasaan Ganjar.

"Jadi, Ganjar tampaknya memang sudah disisihkan dari PDIP. Hal itu terjadi karena Ganjar dinilai tidak peka keinginan DPP yang menginginkan Puan sebagai calon kuat dari PDIP pada Pilpres 2024," tukasnya.

Ia melihat, saat ini Ganjar dianggap tetap membangkang karena terus mengerahkan relawannya untuk Pilpres 2024. Sikap dan tindakan Ganjar dinilai oleh DPP PDIP sebagai kader yang tidak loyal.

"Karena itu, Bambang Pacul sebagai Ketua DPD PDIP Jateng wajar memberi sanksi kepada Ganjar dengan cara mengucilkannya. Sebab, Bambang Pacul itu loyalis Puan dan akan mengamankan Puan untuk menjadi capres PDIP pada Pilpres 2024," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/