Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
14 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
2
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
Peristiwa
14 jam yang lalu
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
3
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
4
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
5 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
5
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
5 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
6
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
4 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Home  /  Berita  /  DPR RI

80 Juta Orang Diperkirakan Mudik, DPR Minta Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk

80 Juta Orang Diperkirakan Mudik, DPR Minta Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam suatu acara di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 April 2022. (foto: ist./kwp)
Selasa, 19 April 2022 20:39 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) DPR RI Puan Maharani mengatakan kepada wartawan parlemen di Jakarta, Selasa (19/4/2022), Senayan mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi kemacetan parah mudik lebaran. Pasalnya, ada sekitar 80 juta orang yang diprediksi akan melakukan perjalanan mudik Idul Fitri tahun ini.

"Segala persiapan dan langkah antisipasi harus disiapkan pemerintah sebaik dan sedini mungkin, agar masyarakat bisa mudik dengan selamat dan tenang. Siapkan skenario terburuk jika terjadi kemacetan parah di luar prediksi," kata Puan dikutip GoNEWS.co.

Puan menjelaskan, dari 80 juta orang yang diprediksi mudik ke kampung halamannya itu, 14 juta diantaranya berasal dari wilayah Jabodetabek. Dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sebanyak 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor akan bergerak bersama pemudik.

Puan mengatakan, Kementerian dan instansi yang terlibat dalam penanganan mudik Lebaran harus mempersiapkan infastruktur serta sarana dan prasarana yang memadai bagi pemudik.

"Kita memaklumi antusias warga mengingat akibat pandemi Covid-19, sudah 2 tahun masyarakat tidak diperkenankan mudik saar Lebaran. Antusiasme mudik yang tinggi ini harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas," ujar Puan.

Mantan Menko PMK ini mengingatkan pentingnya setiap detail kebutuhan masyarakat dipersiapkan selama perjalanan mudik. Puan mengatakan, pengamanan di setiap titik keramaian juga penting dilakukan.

"Jangan sampai karena kurangnya persiapan, terjadi lagi kemacetan hingga 20 jam di dalam tol dan memakan korban jiwa seperti pada 2016 lalu," paparnya.

Puan juga meminta aparat keamanan bekerja sama dengan tenaga kesehatan di posko-posko mudik, termasuk di stasiun kereta api, pelabuhan, bandara, terminal bus, dan di jalur-jalur darat. Dengan begitu, masyarakat akan dipermudah apabila membutuhkan pertolongan pertama saat mudik.

"Pengawasan terhadap pembatasan operasional angkutan barang selama mudik Lebaran di jalan tol dan non-tol yang ditentukan juga harus ketat agar pemudik merasa lebih aman dan nyaman," tutur Puan.

Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28-30 April 2022. Puan mengimbau agar masyarakat mempersiapkan keberangkatan dengan mempertimbangkan waktu terbaik.

"Perhatikan syarat perjalanan di masa pandemi Covid-19 dengan baik dan juga bawa bekal yang cukup selama di perjalanan," ungkap cucu proklamator RI Bung Karno tersebut.

Puan pun memberi apresiasi atas kebijakan Pemerintah yang memperbolehkan anak di bawah 18 tahun ikut mudik tanpa tes antigen ataupun PCR selama sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dua kali. Ia berpesan agar orang tua terus mengawasi anak-anaknya untuk terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

"Kita juga optimistis, dengan tingkat antibodi masyarakat yang sudah cukup tinggi, pandemi Covid-19 di Indonesia akan membaik sehingga masyarakat bisa lebih tenang saat bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman," ucap Puan.

Lebih lanjut, Puan menilai tradisi mudik Lebaran akan menjadi stimulus yang semakin mendorong pemulihan ekonomi.

"Mudik Lebaran akan meningkatkan pariwisata daerah. Termasuk juga akan kian menggerakkan UMKM lokal saat pemudik berbelanja oleh-oleh. Tapi tentunya, mobilitas tinggi masyarakat harus dibarengi dengan ketatnya protokol kesehatan," tutupnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/