Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Politik

Setelah Kominfo, DPD juga Dorong E-voting

Setelah Kominfo, DPD juga Dorong E-voting
Ilustrasi e-voting dalam Pemilu. (gambar: dok. ist.)
Selasa, 29 Maret 2022 14:06 WIB
JAKARTA - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin menyatakan dorongannya agar Pemilu mendatang sudah menggunakan e-voting atau pencoblosan secara elektronik. Demikian kutipan pernyataan resmi yang diterima, Selasa (29/3/2022) di Jakarta.

Setidaknya, ada beberapa alasan kenapa Sultan mendorong E-voting. Diantaranya;

1) Efisiensi anggaran

Menurut Sultan, E-voting bisa menghemat anggaran pemilu secara signifikan.

2) Kondisi demografis dan geografis Indonesia

Ia beranggapan, demografi dan geografi Indonesia recommended untuk sistem e-voting, selama infrastruktur teknologi internet memadai dan menjangkau ke semua wilayah.

"Saya kira sisa waktu dua tahun cukup untuk memperbaharui sistem pemilu langsung yang ada saat ini," kata Sultan sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

3) Tingkat pengguna internet Indonesia

Per Januari 2021, data Sultan menyebut, pengguna internet secara nasional tembus 202,35 juta pengguna atau 76,8%.

"Itu angka yang sangat relevan dengan syarat minimal partisipasi pemilu masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai digitalisasi dalam Pemilu sangat mungkin dilakukan. Hal itu Ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Digitalisasi Pemilu untuk Digitalisasi Indonesia yang berlangsung secara hibrida dari Hilton Resort Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (22/03/2022) malam, pekan lalu.

"Pengadopsian teknologi digital dalam giat Pemilu memiliki manfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontestasi politik yang legitimate baik dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara hingga transmisi dan tabulasi hasil pemilu," kata menteri dari Partai NasDem itu.

Johnny mengungkapkan, "KPU sudah lama juga menyiapkan (digitalisasi Pemilu, red),".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPD RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/