Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
15 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
15 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
13 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
14 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Jokowi Meradang: Pensil, Kertas, Pulpen Impor, Ini Ngerti Enggak Sih?

Jokowi Meradang: Pensil, Kertas, Pulpen Impor, Ini Ngerti Enggak Sih?
Presiden Jokowi Marah. (Foto; Istimewa)
Jum'at, 25 Maret 2022 20:20 WIB

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel masih ada bawahannya yang menggunakan produk impor. Jangankan barang-barang kecil, pensil hingga kertas pun bawahannya masih menggunakan barang impor.

"Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, apa ini, kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih?" kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIM), kepala daerah, dan direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3).

Jokowi pun mencurigai bawahannya tidak bekerja dengan detil. Pasalnya terlihat masih saja ada barang-barang impor yang dibeli. "Jangan-jangan kita enggak kerja detil sehingga enggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor," bebernya.

Lebih lanjut Jokowi pun menegaskan bawahannya agar menyudahi pembelian barang impor, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat. Tak hanya itu, lapangan pekerjaan pun akan semakin bertambah.

"Jangan ini diteruskan, setop, kita melompat semua kalau beli semua produk dalam negeri meloncat pertumbuhan ekonomi kita," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/