Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
15 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
16 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
4
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
11 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
12 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
11 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  Politik

Jokowi Bisa Dianggap Khianati PDIP Jika Pilih Ikuti Ambisi Luhut

Jokowi Bisa Dianggap Khianati PDIP Jika Pilih Ikuti Ambisi Luhut
Presiden Joko Widodo dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (foto: Kompas)
Kamis, 17 Maret 2022 14:45 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo dianggap mengkhianati PDI Perjuangan jika tetap keukeuh mengikuti keinginan Luhut Binsar Pandjaitan untuk menunda Pemilu 2024 maupun memperpanjang masa jabatan presiden.

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, sikap PDIP baik melalui Puan Maharani maupun tokoh PDIP lainnya sudah jelas dan tegas, menolak penundaan Pemilu 2024.

"Jika Jokowi tetap mbalelo maka tentu taruhannya adalah Jokowi sebagai kader partai. Bukan tidak mungkin Jokowi akan dipecat sebagai kader PDIP apabila justru mengikuti ambisi pihak-pihak yang menginginkan penundaan pemilu," ujar Saiful seperti dilansir GoNews.co dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/3).

Menurut Saiful, jika Jokowi nekat melawan arahan partai maka situasi akan semakin menarik. Karena Jokowi dinilai berkhianat terhadap partainya.

"Sehingga pilihannya, kalau tidak dapat mengendalikan partai, maka tentu pindah haluan ke parpol lainnya. Namun saya kira terlalu berani dan berisiko kalau Jokowi harus memaksakan penundaan pemilu, karena di sekeliling Jokowi bahkan anak dan mantunya masih kader PDIP, meskipun di politik semua serbamungkin," jelas Saiful.

Bahkan menurut Saiful, sosok Jokowi juga bisa menjadi pendongkel PDIP pada Pemilu 2024 mendatang. "Bukan tidak mungkin pula justru Jokowi yang dapat mendongkel PDIP pada kesempatan Pemilu 2024 mendatang, jika keinginan dan aspirasinya tidak didukung oleh partai," pungkas Saiful.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/