Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Kantor Pemerintah di Jakarta Akan Disewakan ke Swasta

Kantor Pemerintah di Jakarta Akan Disewakan ke Swasta
Ilustrasi Ibu Kota Jakarta. (Foto: Istimewa)
Rabu, 16 Maret 2022 14:04 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Kendati Ibu Kota Negara (IKN) bakal dipindah ke Kalimantan Timur (Kaltim), kondisi Jakarta tidak akan berubah drastis. Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis di Indonesia.

Hal itu disampaikan pengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga. Dia menuturkan, Jakarta kini sudah menjadi pusat bisnis dan perekonomian yang diakui di Asia. "Jakarta dan sekitarnya sudah menjadi satu kesatuan pusat kota bisnis global, setara dengan Tokyo Raya, London Raya, dan New York Raya," ucapnya, Rabu (15/3/2022).

Meski demikian, dia memberikan catatan agar Jakarta tetap menjadi kota bisnis yang mumpuni. Yakni, harus ada peningkatan pelayanan, pembangunan infrastruktur, sistem transportasi massal, hingga upah minimum yang mampu bersaing dengan negara tetangga. Sistem transportasi massal bisa mencontoh Tokyo, Singapura, Paris, London, atau New York. Sistem transportasi yang apik dapat mengurangi kemacetan.

Sementara itu, gedung pemerintahan yang kosong setelah pindah ke IKN tidak perlu semuanya disewakan kepada swasta. Sebab, gedung-gedung itu bisa dioptimalkan sebagai kantor cabang. ”Tidak perlu semua pindah ke IKN,” katanya. Dia mengatakan, kementerian dan lembaga negara masih membutuhkan gedung tersebut untuk mendukung kegiatan selama di Jakarta.

Dari perspektif pengusaha, Ketua Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Maulana Yusran menegaskan bahwa Jakarta akan tetap menjadi pilar ekonomi terpenting di Indonesia. Meski pemerintahan akan terpusat di IKN baru, kegiatan-kegiatan bisnis, basis perusahaan nasional dan internasional, hingga kalangan industri tidak serta-merta pindah ke IKN baru. ”Industri dan bisnisnya kan tidak ikut pindah. Jadi, Jakarta masih akan menjadi pusat ekonomi yang penting bagi Indonesia,” tegasnya.

Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan Candra Giri Artanto menuturkan, pemindahan IKN merupakan perwujudan pemerataan ekonomi di Indonesia. Sebab, selama ini perekonomian Indonesia masih berputar di Jawa sentris.

Pemindahan ibu kota ke Nusantara dipastikan tidak akan membuat Jakarta menjadi kota mati. ’’Nggak langsung ujug-ujug dan tidak tiba-tiba Jakarta ini akan sepi dan jadi kota mati, nggak. Jakarta ini nanti bukan tiba-tiba abandoned city, nggak,’’ ujarnya. Candra menjelaskan, pemerintah terus berupaya memanfaatkan aset-aset negara sesuai dengan highest and best uses (HBU). Sebagai informasi, HBU merupakan konsep yang sangat dikenal dalam bidang manajemen aset real property, baik dalam hal optimalisasi aset maupun penilaian aset.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/