Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
20 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
2
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
20 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
3
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
19 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
4
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
DKI Jakarta
19 jam yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Politik

Gus Jazil: Kalau Pak Luhut Baik Hati, Kasihlah Big Data Penundaan Pemilu ke Kita

Gus Jazil: Kalau Pak Luhut Baik Hati, Kasihlah Big Data Penundaan Pemilu ke Kita
Wakil Ketua MPR RI Fraksi PKB Jazilul Fawaid. (Foto: Istimewa)
Rabu, 16 Maret 2022 14:34 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Fraksi PKB Jazilul Fawaid menyoroti terkait perolehan big data yang sebelumnya sempat di perbincangkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Gus Jazil mengungkapkan jika partainya saat ini masih mempelajari soal big data terkait penundaan Pemilu. Pasalnya, big data sering digunakan dalam bidang pariwisata, bisnis hingga kesehatan

"PKB sebenernya baru belajar (soal) big data itu artinya seandainya itu ada ya masih minim. Jadi gini, big data kan selama ini jarang digunakan (untuk) referensi politik. Biasanya big data untuk bisnis, pariwisata, kesehatan itu juga real time," kata Gus Jazil ketika memberikan keterangannya kepada awak media, di Gedung Delegasi MPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa (15/3/2022).

Wakil Ketua Umum PKB itu juga menuturkan, big data milik partainya saat ini tidak terlalu besar. Sebab, belum ada asosiasi yang menghimpun terkait big data itu sendiri. Ia juga mengklaim persoalan big data memang masih jarang digunakan dalam bidang politik, namun ternyata dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam usulan penundaan Pemilu itu sendiri.

"Sekarang bagi PKB, big data itu penting juga ternyata digunakan sebagai salah satu referensi. Nah, big datanya PKB yang enggak terlalu big mungkin ya, tetapi kan belum ada ini asosiasi big data. Kalau ada asosiasi surveinya kan ada," ujar Gus Jazilul.

"Artinya apa, data itu tergantung dengan yang analisis akhirnya. Data itu tergantung (kepada) siapa penggunanya. Jadi untuk mengatakan validitasnya juga enggak tahu ini, " sambungnya.

Gus Jazilul menampik big data yang disebutkan oleh Menko Luhut serupa dengan big data yang PKB miliki. Ia pun tak segan-segan meminta big data yang diklaim memiliki jumlah yang besar guna dijadikan referensi wacana penundaan Pemilu.

"Ya tentu beda lah masa' sama. Kalau sama satu kantor namanya, ya beda-beda. Ya kalau Pak Luhut baik hati kasihlah big data-nya ke kita supaya kita bisa juga menggunakan itu sebagai referensi," pungkasnya.

Politikus PKB itu merasa senang hati jikalau Menko Luhut bersedia memberikan akses kepada setiap fraksi di MPR guna melihat sekaligus mempelajari terkait penggunaan big data. Namun, ia merasa tidak masalah jika permintaannya tidak ditanggapi.

"Terus kalau data itu memang ada dan itu bisa diakses oleh kami fraksi MPR ya dengan senang hati supaya menjadi bagian untuk melengkapi pertimbangan pertimbangan kami untuk usulan penundaan pemilu, tetapi kalau tidak ada ya juga tidak apa apa kan kami tidak berdasarkan itu," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/