Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
23 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
11 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
4
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
11 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
5
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
15 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
10 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Rerie: Atasi Ancaman Stunting dengan Upaya yang Berkelanjutan dan Terukur

Rerie: Atasi Ancaman Stunting dengan Upaya yang Berkelanjutan dan Terukur
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. (Foto; Istimewa)
Sabtu, 12 Maret 2022 00:49 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Para pemangku kepentingan harus memberi perhatian serius terhadap masa depan generasi penerus bangsa dari ancaman stunting di tanah air. Upaya yang berkelanjutan dan terukur dalam penanganan stunting di tanah air sangat diperlukan.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3). "Pandemi Covid-19 ini memang membuat banyak pihak di berbagai sektor kehilangan fokus dalam upaya mengatasi kendala di bidangnya masing-masing. Kondisi pemenuhan gizi Balita harus terus menjadi fokus penanganan agar generasi penerus bangsa terhindar dari ancaman stunting," katanya.

Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan saat ini Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi, yaitu 24,4% artinya 1 dari 4 anak di tanah air stunting. Angka tersebut masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20%.

Menurut Lestari, catatan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting merupakan kondisi yang harus ditangani segera, agar berbagai potensi yang dimiliki generasi penerus bangsa dapat dikembangkan secara maksimal.

"Upaya mengatasi ancaman stunting, membutuhkan kerja sama semua pihak mulai dari masyarakat di lingkup keluarga hingga para pemangku kepentingan di tingkat pemerintah pusat," ujar Rerie, sapaan Lestari.

Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik bagi Balita, tegas Rerie, harus terus ditingkatkan dan disosialisasikan. Sehingga, ujarnya, setiap keluarga di tanah air memahami apa yang wajib diberikan agar setiap anggota keluarganya memiliki kecukupan gizi yang baik.

Rerie, yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu meminta para pemangku kepentingan di tanah air segera mengambil langkah-langkah yang strategis dan terukur dalam upaya menekan angka stunting di Indonesia.

"Untuk mengakselerasi upaya menekan angka prevalensi stunting, keterlibatan berbagai pihak dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media sangat diperlukan," tandasnya.

Sehingga, tegasnya, diperlukan pemahaman yang sama dari berbagai pihak agar terjadi kolaborasi yang baik dalam merealisasikan generasi penerus bangsa yang memiliki kecukupan gizi yang baik.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/