Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
6 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
3
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
4
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
5
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
6
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
2 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Olahraga

Ketum IGORNAS Sebut DBON Peta Jalan Dalam Proses Pembinaan Atlet Indonesia

Ketum IGORNAS Sebut DBON Peta Jalan Dalam Proses Pembinaan Atlet Indonesia
Menpora Amali bersama PP IGORNAS (Foto: Kemenpora)
Jum'at, 11 Maret 2022 19:59 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Olahraga Nasional (PP IGORNAS), Dikdik Setia Munardi, yang baru saja dikukuhkan oleh Menpora Amali beserta pengurus yang lain mengatakan bahwa keterpanggilan para guru olahraga karena Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Bahkan, Dikdik Setia Munardi menyebut DBON sebagai peta jalan yang jelas dalam proses pembinaan atlet menuju prestasi.

"Alhamdulillah sekarang IGORNAS terpanggil karena sudah ada track dan map yang jelas dengan adanya DBON," kata Dikdik usai pengukuhan di Wisma Menpora Senayan Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2022).

"Kita bicara guru olahraga itu hulu karena fundamental prestasi olahraga itu seperti Pak Menteri sampaikan dari kebugaran," tambanya.

Secara data disebutkan bahwa untuk mendongkrak kebugaran itu sekitar 50-60 jutaan ada di usia SD, SMP, SMA, dengan guru-guru yang ada di sekolah Kemendikbud dan Kemenag itu ada 600-700 ribu, ini merupakan ranah cakupan yang luar biasa. Akan tetapi disamping urusan hulu, guru olahraga sebenarnya berbicara di hilir juga karena ada guru-guru olahraga ada yang jadi pelatih, jadi juri, jadi pengurus cabor, pengurus KONI, dan itu ada dimana-mana.

"Jadi dengan munculnya ini membawa motivasi kami untuk bersama-bersama sinergi, solid, seperti mottonya solid, dahsyat, dan luar biasa dari pengurus pusat hingga provinsi. Dalam waktu delapan bulan kita sudah dapat membentuk di 34 provinsi yang dari awal pembentukan baru dua provinsi," ucapnya.

Adapun langkah konkrit yang akan diambil, pertama mengadakan TOT (Trainer Of Trainer) bagaimana mengukur yang benar tentang indeks kebugaran jasmani. Kedua sebagai alat sosialisasi dan mobilitas terus bersinergi dengan Kemenpora meluncurkan dan menghidupkan kembali SKJ (Senam Kesegaran Jasmani).

"Tentunya ini PR kita semua untuk mensosialisasikan di seluruh Indonesia. Dan ini selanjutnya tidak hanya di pusat saja, sinergitas dengan Kemenpora sangat luar biasa, Kemenpora sudah menjadi rumah kami, ini harus ditindaklanjuti ke tingkat provinsi, harus masif sehingga talenta-talenta kita persiapkan bersama," tutupnya.

Dengan usaha yang masif bersama, bersinergi dari pusat hingga daerah, ditargetkan masalah hulu masalah kebugaran dapat teratasi. Jika tahun lalu indeks kebugaran masih rendah, tahun depan dan tahun-tahun berikutnya dapat terus meningkat. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/