Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
13 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
11 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
13 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
11 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Nasional

Orang-Orang Asli Papua Tolak Pemekaran

Orang-Orang Asli Papua Tolak Pemekaran
Orang asli Papua menuju Gedung DPRD Kabupaten Jayawijaya Wamena guna unjuk rasa menolak pemekaran atau daerah otonomi baru di tanah Papua, Rabu, 9 Maret 2022. (gambar: tangkapan layar video ist.)
Kamis, 10 Maret 2022 17:37 WIB
JAYAWIJAYA - Masyarakat Kabupaten Pegunungan Tengah Papua (Lapago) menolak pemakaran provinsi, kota/kabupaten serta berbagai agenda DOB di Tanah Papua. Hal tersebut disampaikan langsung oleh seluruh masyarakat Lapago di depan Gedung DPRD Kabupaten Jayawijaya Wamena saat unjuk rasa, kemarin.

Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)Kab Jayawijaya (Lapago) Sonni Lokobal mengatakan kepada GoNEWS.co, Kamis (10/3/2022), penolakan menjadi sikap kolektif karena pemekaran atau daerah otonomi baru (DOB) tak menjamin bahwa sumber daya manusia Papua akan diakomodir dalam membangun wilayah otonomi baru.

"Pemekaran hanya dapat mempersulit keadaan dengan harapan palsu yang belum tentu dapat terealisasi dengan baik. Contohnya Kabupaten kita di wilayah Gunung Papua Lapago saat ini sangat krisis dalam pemberdayaan masyarakat Papua terutama masalah kesehatan, pendidikan dan juga berbagai lapangan pekerjaan yang sama sekali tidak dapat diakomodir secara baik," kata Sonni.

Selain Sonni, suara penolakan juga disampaikan Direktur Eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Markus Haluk. Dalam pemberitaan Gatra, Ia menyatakan pandangan, pemekaran wilayah atau DOB di Papua adalah bentuk dari rencana kolonial.

"2 juta orang melanesia di west Papua saat ini sedang menuju pemusnahan akibat politik rasisme sistemik Indonesia," kutipan pernyataan Markus.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta, Papua
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/