Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
4
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
5
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
21 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Home  /  Berita  /  Nasional

Menko Airlangga Apresiasi Sentuhan Teknologi dalam Budidaya Padi Gogo agar Lahan Kering Jadi Produktif

Menko Airlangga Apresiasi Sentuhan Teknologi dalam Budidaya Padi Gogo agar Lahan Kering Jadi Produktif
Sabtu, 12 Februari 2022 13:19 WIB
TULANGBAWANG - Pemerintah terus berkomitmen untuk memberikan perhatian pada ketahanan pangan nasional, karena sektor pangan mempunyai peran yang vital bagi kehidupan suatu bangsa. Keseriusan Pemerintah dalam memperhatikan ketahanan pangan ini terbukti sektor pertanian ini tetap mampu resilience di masa pandemi. Sektor pertanian juga menjadi sektor berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional, sektor pertanian juga berhasil tumbuh positif 2,08% (yoy) pada triwulan IV tahun 2021.

Dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, Pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan. Sebagai salah satu wujud upaya meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan, Pemerintah mendorong pengoptimalan budidaya Padi Gogo di berbagai daerah. Padi Gogo dipilih karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya Padi Gogo, salah satunya adalah Provinsi Lampung. Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, adanya budidaya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Lampung, Sabtu (12/02), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan langsung panen perdana Padi Gogo pada Proyek Penelitian Padi Gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Panen Padi Gogo perdana ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektar dengan lahan seluas 84 hektar.

GoNews

“Kami mengapresiasi panen perdana Padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas,” kata Menko Airlangga.

Berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 % terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha. Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada pada tahun 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG.

Menko Airlangga pada kesempatan tersebut mendorong Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir yang lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu juga dengan menggunakan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian sehingga mampu swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.

“Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras, jadi sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapat permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Lampung, Anggota DPR RI, Bapak Aburizal Bakrie, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Ketua DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat, Bupati Tulang Bawang Barat, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Tulang Bawang Barat. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Nasional, Lampung
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/