Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
24 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
2
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
23 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
3
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
24 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
4
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
8 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
5
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
6
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Home  /  Berita  /  Maluku Utara

Kisah Penyalur Bansos BRI di Maluku Utara: Bangga Jalani Profesi Meski Kadang Harus Menginap di Pulau Terpencil

Kisah Penyalur Bansos BRI di Maluku Utara: Bangga Jalani Profesi Meski Kadang Harus Menginap di Pulau Terpencil
Herman Husaleka (tiga dari kiri) bersama keluarga penerima bantuan BRI. (foto: istimewa)
Sabtu, 12 Februari 2022 17:07 WIB
TERNATE – Herman Husaleka (28), telah lima tahun menjalani profesi sebagai penyalur bantuan sosial Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Maluku Utara. Meski tergolong pekerjaan yang berat karena harus mengantarkan lansung bantuan ke penerima yang berada di daerah terpencil, namun ia bangga dengan pekerjaannya bahkan dia mengaku sangat menikmati profesinya.

Herman bergabung dengan BRI sejak Juni 2017 atau tepatnya lima tahun lalu. Saat itu, ia baru saja selesai menempuh pendidikan S1 Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah, Ternate, Maluku Utara. Saat itu ia yang belum mempunyai pekerjaan tetap, ditawari oleh seorang kawan yang sudah menjadi Insan BRILian (pekerja BRI) untuk ikut seleksi sebagai petugas penyalur bantuan pemerintah. “Dan Alhamdulillah lolos, sampai sekarang,” ujarnya.

Sejak saat itu, Herman pun dipercaya untuk menjalankan tugas sebagai penyalur bantuan di BRI Kantor Cabang Pembantu Sula. Wilayah kerja Herman sangat luas karena berupa kepulauan, sehingga tak sedikit kendala yang harus dihadapinya dalam menyalurkan bantuan, salah satunya adalah cuaca buruk.

Jika cuaca sedang tidak mendukung, Herman kesulitan menggunakan transportasi laut, akhirnya penyaluran bantuan harus tertunda. Bahkan, kadang kala ia terpaksa untuk tidak pulang karena harus menginap sambil menunggu cuaca kembali membaik.

“Kalau di laut, tergantung cuaca. Kalau cuaca buruk, saya terpaksa menunggu sampai cuaca bagus. Sampai kadang saya harus menginap di rumah penduduk,” tuturnya.

Untuk menyalurkan bantuan, ada dua transportasi yang biasa digunakan oleh Herman yaitu sepeda motor untuk menempuh jalur darat, dan perahu kecil bermesin untuk mobilitas antarpulau.

Selain itu, kendala lainnya adalah jaringan, misalnya Agen BRILink di pulau paling ujung yang harus beberapa kali naik perahu untuk datang ke Sula. “Kartu mengalami disable, PIN terblokir. Kalau sudah begitu, mesti naik perahu dari kampung ke kecamatan. Dari kecamatan, nunggu kapal ke mari. Tiket perahu pulang pergi bisa Rp.500.000,- untuk perbaikan kartu,” ujarnya.

Kendati memiliki banyak tantangan, Herman mengaku sangat menikmati profesinya. “Saya senang bisa menyalurkan bantuan di desa-desa, turun langsung ke lapangan, dan melihat kondisi langsung masyarakat. Menyaksikan bagaimana mereka mendapatkan layanan dari kami,” katanya.

Kinerja apik dari Insan BRILian seperti Herman di wilayah-wilayah terpencil pun menjadi energi optimisme tersendiri bagi BRI. Bank terbesar di Indonesia ini akan terus berkomitmen membantu Pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Sebagai bank milik negara yang menyalurkan bantuan sosial terbesar, hingga akhir Desember 2021 penyaluran Bansos PKH oleh BRI mencapai Rp11 triliun. Selain itu, Bansos Sembako Reguler senilai Rp16,6 triliun, Bansos Sembako PPKM senilai Rp2,4 tiliun dan Bansos penanganan kemiskinan ekstrim senilai Rp236,9 miliar. ***

Editor:Muslikhin Effendi
Kategori:Umum, Peristiwa, Maluku Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/