Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
3
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
18 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
18 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
17 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Mendagri Tito sangat Tertarik Tema Rakornas Dukcapil

Mendagri Tito sangat Tertarik Tema Rakornas Dukcapil
Mendagri Muhammad Tito dalam Rakornas Ditjen Dukcapil di Hotel Hyatt, Bali, Selasa, 8 Februari 2022. (foto: ist./dukcapil/rio)
Selasa, 08 Februari 2022 22:48 WIB
BALI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional Ditjen Dukcapil, di Hotel Hyatt, Bali, Selasa (8/2/2022). Mendagri Tito mengaku tertarik dengan tema Rakonas 'SIAK Terpusat: Layanan Adminduk Digital dalam Genggaman'.

"Saya merasa tertarik dengan temanya. Ini betul-betul tolong dipahami. Saya ingat tentang bahasa ini tentang dampak kemajuan teknologi informasi. Bahasanya adalah the world in your palm. Dunia berada dalam genggaman kerena teknologi informasi," ujar Mendagri Tito dikutip GoNEWS.co dari siaran resmi.

Mendagri Tito menyampaikan, sistem pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang digawangi Ditjen Dukcapil terus mengalami perbaikan. Perbaikan sistem yang dibuat Ditjen Dukcapil tersebut dapat dilihat dari sistem pelayanan manual menjadi digital.

Berita Terkait: Pengamat Fintech Puji Digitalisasi Data Dukcapil.

Berita Terkait: Dukcapil Terbitkan Ribuan Dokumen Kependudukan Masyarakat Baduy

"Saya melihat banyak sekali kemajuan-kemajuan yang yang sudah dicapai oleh rekan-rekan Dukcapil, yang tadinya manual, bertemu fisik, sekarang dengan adanya digitalisasi di bidang Kedukcapilan, pemerintahan berbasis elektronik maka masyarakat lebih dimudahkan," katanya.

"Dan data Dukcapil ini luar biasa karena menggunakan satu basis data. Kalau dulu terpecah-pecah, tiap-tiap daerah itu, sehingga tidak mendapatkan satu data nasional," ucap Mendagri Tito.

Namun pelayanan Adminduk tersebut kini telah berubah seiring perkembangan teknologi dan informasi. Mendagri menyebut, hingga saat ini data kependudukan yang sudah masuk pada big data nasional sudah mencapai 92 persen lebih.

Sistem digitalisasi yang dibangun Dukcapil tersebut tidak hanya memudahkan masyarakat, tapi juga dapat memudahkan untuk mengidentifikasi setiap adanya potensi pemalsuan dan data ganda identitas kependudukan.

"Karena itu dilengkapi dengan fitur-fitur secara spesifik sehingga sulit untuk doble atau dipalsukan. Itu menggunakan sidik jari, face recognition. Nah ini lompatan-lompatan yang bagus dan ini tidak hanya mempermudah pelayanan publik untuk mengurus dokumen-dokumen Kedukcapilan lebih mudah karena online tapi di samping itu juga dapat dijadikan basis data untuk pemerintah, swasta dalam rangka untuk memudahkan pekerjaan," paparnya.

Mendagri Tito menyebut kemudahan pekerjaan karena sistem kependudukan berbasis digital tersebut dapat dilihat dari sejumlah sektor. Diantaranya adalah soal rancangan pembangunan, baik pusat maupun daerah, jumlah penduduk yang melahirkan, data stunting, data pasein Covid-19, data testing dan tracing dan data vaksinasi selama pandemi Covid-19 ini.

"Berapa yang sudah dan belum divaksin, by name by address itu bisa diketahui," katanya.

Tak hanya itu, Mendagri Tito juga menambahkan bahwa data Bantuan Sosial (Bansos) dapat diketahui melalui Big Data Dukcapil sebab Kementerian Sosial (Kemensos) sendiri sudah membangun kerjasama dengan Dukcapil.

"Kepala daerah juga bisa menggunakan itu. Oleh karena itu, Kepala Dinas Dukcapil jangan hanya mengumpulkan data tapi bagaimana membuat big data di masing-masing daerah yang dapat diinputkan kepada kepala daerah. Ini sangat komplek, sangat power full dan sangat bermantaat untuk semua, termasuk juga swasta dan dunia bisnis dan lain-lain," katanya.

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:rilis
Kategori:Pemerintahan, Nasional, Bali
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/