Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
19 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
19 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
4
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
18 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
5
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Korban Lubang Bekas Tambang Kaltim: 40 Orang Tewas sejak 2011, Didominasi Anak

Korban Lubang Bekas Tambang Kaltim: 40 Orang Tewas sejak 2011, Didominasi Anak
Lubang tambang di Kaltim, calon ibu kota negara baru. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Sabtu, 05 Februari 2022 20:04 WIB

JAKARTA - Lubang bekas tambang di Kalimantan Timur sudah banyak menelan korban jiwa. Berdasarkan laporan tahun 2021, 40 jiwa meninggal dunia akibat keberadaan lubang, termasuk di wilayah calon ibu kota negara (IKN) baru tersebut.

Data 40 orang tersebut tercatat dalam laporan milik Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur. Terhitung sejak 2011 hingga 2021, lubang tambang di Kalimantan Timur sudah 40 kali menelan korban.

Berdasarkan data tersebut, Samarinda menjadi daerah terbanyak yang menyumbang kasus hilang nyawa di lubang bekas tambang. Dari 40 kasus yang ada, 23 di antaranya berasal dari ibu kota Provinsi Kaltim ini.

Selain Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar) juga turut melaporkan kasus. Lubang tambang di wilayah itu mencatat sebanyak 13 jiwa tewas di Kutai Barat. Sementara Penajam Paser Utara dan Paser masing-masing mencatat satu dan dua kasus. Dari 40 korban, hampir seluruhnya merupakan remaja dan anak-anak. Hanya 7 orang yang tercatat sebagai orang dewasa.

Fenomena ini tentu menjadi momok bagi masyarakat. Pasalnya, kini Kalimantan Timur, tepatnya Kabupaten Penajam Paser Utara, digadang-gadang menjadi ibu kota Nusantara. Berdasarkan data terbaru Jatam Kaltim, sudah ada 149 lubang bekas tambang di kawasan IKN.

Ratusan lubang itu juga disebut berada di ring dua dan ring tiga yang merupakan kawasan perluasan dan penyangga. Dari 149 lubang tambang itu, 92 di antaranya berada dalam konsesi. "149 itu, 92 di antaranya di dalam konsesi tambang (dapat izin). Sisanya di luar konsesi," kata Dinamisator Jatam Kaltim Pradarma Rupang, Kamis (3/2).

Dengan adanya ratusan lubang tambang itu, Rupang menilai pemindahan IKN ke Kalimantan Timur merupakan langkah yang gegabah. Terlebih, pemindahan itu dilakukan secara tergesa-gesa tanpa kajian lingkungan yang jelas.

Selain Rupang, sejumlah tokoh lain juga turut mengkritik proyek pemindahan IKN. Salah satunya dilayangkan oleh Ekonom Faisal Basri. Faisal menilai, ibu kota baru di Penajam Paser Utara ibarat 'surga' yang dikelilingi 'neraka'.

Pengibaratan itu, kata dia, dibuat karena lokasi IKN dikelilingi oleh berbagai tambang migas batu bara, gas, dan kilang minyak. Selain itu, ibu kota baru juga dikelilingi kebun sawit yang terkenal merusak zat hara tanah.

"Ini unik, dia (pemerintah) bikin green city, smart city, tapi di sekelilingnya lain sama sekali. Jadi surga yang dikelilingi oleh neraka. Lama-lama surganya bisa panas juga," ujar dia.

Menanggapi kritik itu, Ketua Tim Komunikasi IKN Sidik Pramono mengklaim pemerintah membangun Nusantara sebagai kota berkelanjutan. Dia menyebut IKN Nusantara akan mengusung platform nol emisi karbon, ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan habitat berkelanjutan.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan status ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta akan dipindah ke Kalimantan Timur pada semester I 2024. Namun, pemindahan IKN ini menuai banyak kritik. Mulai dari proses pembuatan UU IKN, permasalahan lingkungan, anggaran, hingga desain istana negara.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/