Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
3 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
3 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
1 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
1 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  Politik

Pengamat: Mega Takkan Restui Duet Prabowo-Jokowi

Pengamat: Mega Takkan Restui Duet Prabowo-Jokowi
Ilustrasi pertemuan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo. (Foto; Istimewa)
Kamis, 20 Januari 2022 17:44 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga menilai peluang duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) diusung PDIP dan Gerindra sebagai pasangan capres dan cawapres 2024 sangat kecil.

"Khususnya bagi PDIP yang sudah menyiapkan Puan Maharani akan sulit mengusung duet Prabowo-Jokowi. Bagi PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri, Puan akan didahulukan daripada Jokowi," kata Jamil, Kamis (20/1/2022).

Rumor duet tersebut menurut Jamil juga tidak akan mengganggu hubungan PDIP dan Gerindra, khususnya hubungan Megawati dan Prabowo. Hubungan kedua ketua umum partai itu justeru akan semakin mesra dan solid dalam menduetkan Prabowo-Puan.

"Megawati tampaknya akan tetap mendahulukan putrinya Puan agar kesinambungan trah Soekarno tetap berlangsung. Dengan majunya Puan berpasangan dengan Prabowo, maka trah Soekarno akan tetap eksis di kancah nasional dan internal PDIP," kata Jamil.

Momentum itu menurut Jamil, hanya pada tahun 2024. Lewat dari tahun tersebut maka trah Soekarno akan kehilangan momentum. Kalau itu terjadi, pengaruh trah Soekarno di level nasional akan meredup. Bahkan dominasi trah Soekarno di PDIP bisa saja digeser oleh faksi lain yang juga menginginkan hal itu.

"Jadi, Megawati tampaknya akan berupaya sekuat tenaga untuk memajukan Puan dalam konstestasi Pilpres 2024. Karena itu, kader PDIP lainnya, termasuk Jokowi, akan dikesampingkan oleh Megawati," jelasnya.

Sedangkan Prabowo dengan Gerindra menurut Jamil tidak akan keberatan bila PDIP menyodorkan Puan. Duet Prabowo-Puan tampaknya akan menjadi kenyataan pada Pilpres 2024.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/