Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
2
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
9 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
3
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
4
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
5
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
4 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
6
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Home  /  Berita  /  Politik

Mulai Bangkit Usai Pandemi, PPP Minta Hasto Tak Politisasi Tanah Abang

Mulai Bangkit Usai Pandemi, PPP Minta Hasto Tak Politisasi Tanah Abang
Ilustrasi Pasar Tanah Abang. (Foto: Istimewa)
Selasa, 11 Januari 2022 01:25 WIB

JAKARTA - Sekretaris Wilayah (Sekwil) DPW PPP DKI Jakarta Najmi Mumtaza Rabbany membantah pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut kawasan Tanah Abang kembali macet.

Menurut Gus Najmi, sapaannya, pernyataan Hasto tidak berdasar karena tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Ia menyebut, saat ini kawasan Tanah Abang sudah relatif tertata rapi. Ia pun meminta Tanah Abang tidak dijadikan alat politisasi sekadar untuk kepentingan politik praktis.

"Seharusnya PDIP bangga dengan kepemimpinan Anies. Jakarta semakin tertata rapi, transportasi sudah terintegrasi semua, masyarakat yang tadinya tergusur sekarang sudah tidak ada lagi berita penggusuran," kata Gus Najmi kepada wartawan, Senin (10/1).

"Janji bikin stadion berkelas intensional idaman warga Jakarta terealisasi, serta program vaksinasi berjalan cepat sehingga Jakarta mampu lekas bangkit," tambahnya.

Ia juga berpendapat pernyataan Hasto terkesan minim empati dan justru kontra produktif dengan realitas Jakarta yang saat ini mengalami banyak kemajuan.

Menurutnya, aktifitas perekonomian yang kini mulai hidup kembali di Tanah Abang menandakan titik balik dari situasi terpuruk beberapa waktu ke belakang. "Kemarin-kemarin, sejak pandemi melanda, dari pagi-sore pasar Tanah Abang sepi pembeli. Sekarang alhamdulillah mulai bergeliat lagi. Apa tidak senang melihat masyarakat bangkit?" katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya menghormati kritik Hasto. Ia menyebut, kritik dari Hasto itu akan dipelajari dan ditindaklanjuti.

"Kami menghormati masukan, kritik, rekomendasi dari Sekjen PDIP. Tentu beliau orang yang lama tidak hanya di parpol yang luar biasa, Sekjen dua periode, kemudian juga orang yang lama di Jakarta mengetahui. Masukan dan kritiknya akan kami pelajari dan akan kami tindaklanjuti," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (10/1).

Ia berpendapat, jika memang ada macet di Tanah Abang, bisa saja terjadi karena telah bergeraknya ekonomi masyarakat. Di satu sisi, menurutnya, hal itu harus disyukuri.

"Sekarang mulai ramai kembali, banyak yang berjualan kembali, banyak yang beli kembali, itu menandakan bahwa sekarang ekonomi kita mulai tumbuh, mulai bangkit kembali. Tentu kita syukuri itu," katanya.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sebelumnya mengibaratkan kondisi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat seperti Tarian Poco-poco yang bergerak maju kemudian mundur.

Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, melihat kondisi tersebut. Djarot, katanya, menyoroti kondisi kawasan Tanah Abang yang macet kembali setelah berganti pemimpin.

"Ini Pak Djarot melihat ini kok rasanya seperti Poco-poco, maju mundur. Tanah Abang dulu sudah beres dan tidak macet, lah kok tiba-tiba ganti pemimpin Tanah Abang jadi macet, Tanah Abang jadi berubah," ucap Hasto kepada wartawan di sela-sela kegiatan pembersihan DAS dan penanaman pohon yang digelar PDIP di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Minggu (9/1).***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/