Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
5 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Home  /  Berita  /  Nasional

Perempuan Islam Dukung PT 0 Persen

Perempuan Islam Dukung PT 0 Persen
Wasekjen BMIWI Eneng Humairoh dalam suatu kesempatan. (foto: ist.)
Minggu, 19 Desember 2021 17:02 WIB
PEKALONGAN - Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) mendukung Presidential Threshold 0 persen yang disuarakan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Wasekjen BMIWI Eneng Humairoh dalam siaran resmi dewan senat yang dikutip di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (19/12/2021) mengatakan, pihaknya sepakat dengan penetapan ambang batas 0 persen.

"Presidential Threshold 0 persen merupakan wujud dari demokrasi berkeadilan," kutipan pernyataan Eneng yang dibaca GoNEWS.co.

Ketentuan yang tertuang di dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, kata Eneng, selain mengerdilkan nilai-nilai demokrasi juga mengebiri kepemimpinan nasional.

"Arogansi menjadi otoritas dalam menetapkan calon pemimpin. Sedangkan pluralitas bangsa tidak mungkin terwakili oleh kehendak salah satu partai politik. Sebab faktanya, banyak suara terbuang pada saat Pilpres karena dinilai calon pemimpin tidak ada yang layak untuk dipilih," tegas dia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPD RI, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/