Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
5 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
5 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
3 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
3 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Banjir dan Longsor di Madina, Bupati Tetapkan Status Tanggap Darurat

Banjir dan Longsor di Madina, Bupati Tetapkan Status Tanggap Darurat
Ilustrasi banjir. (foto: Istimewa)
Minggu, 19 Desember 2021 19:14 WIB

JAKARTA - Banjir dan tanah longsor melanda kawasan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Bupati Madina Jakfar Sukhairi Nasution lantas menetapkan status tanggap darurat kejadian bencana selama 14 hari terhitung 18-31 Desember 2021.

Jakfar Sukhairi Nasution menetapkan SK Pos Komando Darurat Kejadian Banjir dan Tanah Longsor dengan menunjuk Sekda Kabupaten Mandailing Natal sebagai komandan dan Kalaksa BPBD sebagai wakil komandan.

Banjir merendam 16 kecamatan. Sedikitnya 2.108 kepala keluarga terdampak. Ketinggian banjir bahkan mencapai 2 meter atau sampai ke atap rumah. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada Jumat, 18 Desember 2021 pukul 18.00 WIB.

Adapun 16 kecamatan yang terdampak banjir yakni, Kecamatan Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Nagajuang, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan

"Ada 16 kecamatan yang terendam banjir dan 2.108 kepala keluarga terdampak. Banjir melanda sejak Jum'at (17/12). Banjir disebabkan sungai meluap karena intensitas hujan tinggi," kata Kasi Pemulihan Sosial Ekonomi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Julinaida Hasibuan.

Menurut Julinaida ketinggian air juga bervariasi dari mulai satu meter hingga dua meter. Penyebabnya karena lokasi berdekatan dengan sungai. Warga yang rumahnya terdampak banjir parah sudah dievakuasi.

"Di beberapa titik ada sampai 2 meter, sampai ke atap rumah. Paling tinggi di kelurahan Tapus sampai 2 meter. Kurang lebih 101 jiwa mengungsi. Tapi di Kelurahan Tapus yang di Kecamatan Lingga Bayu bertambah. Ini kita masih merekap data," urainya.

Selain banjir kata Julinaida, ada sekitar lima titik di Madina terjadi longsor. Material longsor bahkan sempat menutup jalan lintas Sumatera. Saat ini petugas masih melakukan pembersihan material longsor.

"Masih dilakukan pembersihan material longsor untuk membuka akses jalan dengan mendatangkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mandailing Natal," kata dia.

BPBD terus melakukan dan pendataan. Selain itu juga mendirikan dapur umum serta posko pengungsian. Julinaida mengimbau masyarakat agar waspada, mengingat cuaca masih ekstrem. "Kami juga berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/