Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
16 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
2
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
Peristiwa
16 jam yang lalu
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
3
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
Sumatera Barat
16 jam yang lalu
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
4
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
7 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
5
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
7 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
6
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
8 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Vaksinasi Covid-19 untuk Anak, Bekal Melindungi Keluarga

Vaksinasi Covid-19 untuk Anak, Bekal Melindungi Keluarga
Ilustrasi vaksinasi anak. (Foto: Istimewa)
Kamis, 16 Desember 2021 03:00 WIB
JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun dipastikan dimulai pada Selasa (14/12), ditandai oleh pelaksanaan awal di beberapa tempat.

Selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi ini akan berlangsung secara bertahap, dimulai dari provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), Cissy Kartasasmita menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi anak yang telah begitu dinantikan orang tua.

"Kami sangat menghargai upaya pemerintah. Sudah banyak orang tua yang menunggu-nunggu, menanyakan ke dokternya, ke puskesmas dan sekolah-sekolah juga, bertanya kapan akan dilaksanakan. Apresiasi yang tinggi dari dokter anak juga," tutur Cissy, Rabu (15/12/2021).

Vaksinasi anak itu ditegaskan penting karena tidak hanya melindungi anak, melainkan juga lingkungannya, teman, guru, dan keluarga, termasuk mereka yang tak bisa diimunisasi, seperti bayi di bawah lima tahun atau kerabat yang memiliki komorbid.

Cissy mengatakan, pemberian vaksin kepada anak usia 6-11 tahun ini juga akan mempercepat pembentukan kekebalan komunitas. Sebelumnya, pemerintah telah menjalankan vaksinasi bagi orang dewasa, lansia, serta remaja.

Dia memastikan, vaksin yang digunakan terhadap anak adalah aman dan berkhasiat. "Vaksin aman karena telah mendapat EUA, izin emergensi BPOM dan dapat rekomendasi ITAGI," katanya.

Sebelum mendapatkan EUA (Emergency Use Authorization), vaksin telah melewati proses pengkajian ulang mengenai imunogenisitas dan keamanannya oleh BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Hingga saat ini, baru Sinovac yang mendapatkan EUA dari BPOM. Menurut Cissy, tidak tertutup kemungkinan vaksin merek lain, seperti Pfizer yang sudah diberikan pada anak 5-11 tahun di Amerika atau Sinopharm untuk anak di Uni Emirat Arab, juga akan mendapatkan izin yang sama.

"Vaksin untuk anak sudah diuji melalui uji klinik pada tiap kelompok usia, baik 18-60 tahun, di atas 60 tahun dan juga kelompok 12-17 tahun. Setelah itu, juga telah lolos uji coba pada anak usia 3-17 tahun di China dan negara lain. Hasilnya aman dan efektif," papar Cissy.

Efek Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

Terkait KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, Cissy menjelaskan vaksinasi bisa saja memberi efek samping yang ringan dan akan hilang dalam 2-3 hari.

"Efek samping yang dilaporkan, seperti rasa sakit pada tempat penyuntikan, kemerahan sedikit, bengkak, semua ringan dan hilang 2-3 hari. Secara umum, demam yang mungkin menyertai juga tidak tinggi. Bila ada sakit badan dan lemas, itu juga ringan," bebernya.

Demi menghindari efek samping tersebut, anak yang telah menjalani vaksinasi diminta untuk cukup istirahat dan tetap mendapatkan pemantauan berkala. Cissy juga mengatakan bahwa jumlah anak yang sakit akibat Covid-19 tidak sebanyak kelompok dewasa dan gejalanya lebih ringan.

"Biasanya ringan-ringan saja, tapi cukup mengkhawatirkan kalau jumlahnya mencapai 10 persen saja dari seluruh yang positif," tutur Cissy.

Meski demikian, dia mengakui ada kemungkinan anak menderita sakit lebih berat atau bahkan komplikasi berat sampai meninggal. Angkanya memang kurang dari 1 persen, tetapi jumlahnya mencapai lebih dari 800 anak.

Karena itu, pemerintah meminta para orang tua agar tidak ragu melakukan vaksinasi bagi putra-putrinya. Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,8 juta anak, sesuai data sensus penduduk 2020. Di sisi lain, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/