Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
23 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
5
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
23 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
22 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Olahraga
Turnamen Bulutangkis Indonesia Masters 2021

Lantunan Duka Cita buat Verawaty

Lantunan Duka Cita buat Verawaty
Almarhumah Verawaty bersama sang suami Fadjriansyah Bidoein. Kredit foto: Broto Happy
Minggu, 21 November 2021 18:18 WIB
Penulis: Azhari Nasution
NUSA DUA - Dunia olahraga khususnya insan bulutangkis Indonesia berduka dengan berpulangnya legenda bulutangkis Verawaty Fadjrin di Jakarta, Minggu (21/11/2021) pagi. Duka itu berlangung saat Indonesia tengah berpartisipasi pada ajang Turnamen Bulutangkis Indonesia Masters 2021.  Mereka semua melantunkan ucapan duka cita dan doa untuk pahlawan bulutangkis ini.

Para pemain yang tampil di Pulau Dewata, menyampaikan ucapan turut bela sungkawa untuk almarhumah yang wafat di usia 64 tahun. Verawaty tak hanya dikenal sebagai sosok yang berprestasi, tetapi juga mentor yang begitu peduli dan perhatian kepada rekan dan atlet binaannya.

"Saya ikut mengucapkan berbela sungkawa untuk keluarganya. Semoga yang ditinggalkan tetap kuat. Yang kita tahu Bu Vera itu salah satu legenda Indonesia. Jadi ya, ikut sedih juga dengan meninggalnya Bu Vera. Dulu sih waktu masih melatih di Pelatnas Cipayung, saya tahu Bu Vera itu orangnya baik dan suka memberi nasihat ke anak-anak yang lebih muda, termasuk saya," kenang Hendra Setiawan.

Pemain yang lain, Fajar Alfian juga merasakan kehilangan dengan berpulangnya mantan pemain yang ketika aktif dulu menjadi juara tunggal putri Kejuaraan Dunia 1980.

"Saya juga mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Bu Verawaty. Beliau adalah sosok legenda buat badminton Indonesia. Kita semua pasti sangat sedih kehilangan beliau. Semoga almarhumah diterima di sisi Allah, dan semua keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," kata Fajar.

Doa senada datang dari Candra Wijaya. Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 ini juga merasa kehilangan dengan wafatnya Verawaty. Apalagi, pada 2018 klub Candra Wijaya International Badminton Center pernah menganugerahkan "Penghargaan Pemain Legenda" kepada pasangan Vera dan Imelda Wigoena.

"Saya juga merasa kehilangan dan duka sedalam-dalamnya. Terlebih lagi kita tahu bahwa Kak Vera adalah pejuang, pahlawan, dan atlet bulutangkis yang banyak mengharumkan nama bangsa," ujar Candra.

Di mata Candra, meninggalnya juara ganda putri All England 1979 bersama Imelda Wigoena itu meninggalkan suri teladan dan inspirasi bagi pemain-pemain sekarang.

"Kita semua harus mencontoh dan wajib meneruskan perjuangan Kak Vera. Semangat, dedikasi, dan pengabdian beliau yang begitu besar sejak menjadi atlet, pembina, dan pengurus, tentunya tidak lekang sampai kapan pun, termasuk prestasi yang telah beliau torehkan untuk perbulutangkisan Indonesia," tutur Candra.

Legenda yang lain, Taufik Hidayat juga merasa kehilangan dengan sosok Verawaty. Peraih emas Olimpiade Athena 2004 ini pun mengucapkan ikut berduka cita dan mengurimkan doa.

"Saat saya bergabung di Pelatnas Cipayung, Bu Vera juga dempat melatih di sana. Dia sosok yang suka bercanda dan memberi semangat. Meski melatih di tunggal putri, saya tahu beliau adalah sosok yang baik dan ramah. Semoga beliau ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah," kata Taufik.

Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi juga merasa berduka dengan berpulangnya Verawaty. Di mata pelatih berjulukan coach Naga Api, salah satu pahlawan kemenangan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989 itu sosok yang baik dan juga berprestasi besar.

"Saya ikut berduka cita atas meninggalnya Kak Vera, sosok yang berprestasi dan suka bercanda tetapi tegas saat melatih. Saya pribadi, pemain, dan pelatih ganda putra mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan atas meninggalnya Kak Vera," kata Herry. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/