Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
4 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
2
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
4 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
3
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
3 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Pelatih Madura United Senang Strateginya Berjalan Baik
Olahraga
3 jam yang lalu
6
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
3 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Home  /  Berita  /  Politik

Jika Ingin Terlihat Merakyat, Pengamat: Puan Tak Harus Meniru Gaya Jokowi Hujan-hujanan, Masuk Got dsb

Jika Ingin Terlihat Merakyat, Pengamat: Puan Tak Harus Meniru Gaya Jokowi Hujan-hujanan, Masuk Got dsb
Puan saat menanam padi sambil hujan-hujanan.(Foto: Istimewa)
Sabtu, 13 November 2021 15:59 WIB

JAKARTA - Kegiatan Ketua DPR Puan Maharani menanam padi di tengah hujan menjadi sorotan. Pengamat politik Adi Prayitno menilai maksud Puan sebenarnya ingin merakyat, hanya saja terkesan dipaksakan.

"Niatnya ingin terlihat merakyat, tapi tak natural, terkesan dipaksakan," kata Adi, kepada wartawan, Jumat (12/11/2024).

Adi menyebut wajar saja aja ada yang menganggap kegiatan itu pencitraan. Sebab, menurutnya, petani sesungguhnya akan berhenti menanam padi di saat hujan.

"Karena Puan lebih petani dari petani sesungguhnya yang berhenti tanam padi di saat hujan. Puan malah tanam padi di tengah hujan. Wajar disorot dituding pencitraan," ucapnya.

Adi mengatakan kegiatan Puan itu terkesan meniru Jokowi dalam membangun citra di masyarakat. Padahal, menurut Adi, Puan bisa menggunakan cara lain untuk menarik simpati masyarakat.

Misalnya, dengan memastikan adanya kebijakan pro petani yang lemah. Apalagi, Puan memiliki jabatan strategis yakni sebagai Ketua DPR.

"Membangun citra pro rakyat tak mesti niru Jokowi. Hujan-hujanan, masuk got, dan lain sebaginya. Cukup bikin yang berpihak pada patani. Posisi Puan sebagai ketua DPR, kader terpenting partai pemenang pemilu, pasti bisa membuat regulasi yang ramah petani. Misalnya membuat standar harga terendah di saat musim panen padi. Petani selalu menjerit katena harga padi nyungsep di saat panen raya. Dibeli di bawah standar para tengkulak nakal," tuturnya.

"Puan bisa ngomong ke presiden, bisa melobi partai koalisi agar membuat kebijakan yang menyejahterakan petani. Ini model pencitraan yang elegan, rasional, dan sangat berguna bagi petani," imbuhnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/