Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
19 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
21 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
21 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
20 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
6 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Lingkungan

PSI: Masyarakat Harus Lebih Terlibat dalam Penanganan Sampah

PSI: Masyarakat Harus Lebih Terlibat dalam Penanganan Sampah
Ilustrasi sampah. (foto: ist.)
Kamis, 11 November 2021 14:06 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan dalam suatu pernyataan di yang diterima Jakarta, Kamis (11/11/2021), mendorong agar anggaran kegiatan pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat dapat dibuat lebih besar.

Sebelumnya, terang August, Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa terdapat anggaran terkait dengan Pengembangan serta Pendampingan Bank Sampah senilai Rp1,1 miliar, dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dengan Pengembangan Biokonversi Maggot (BSF) senilai Rp182 juta.

"Sampah di DKI Jakarta 37 % berasal dari rumah tangga. Kegiatan pengelolaan sampah dari hulu harus jadi perhatian Pemprov untuk menghadapi darurat sampah," terang August.

August mengkritik anggaran untuk peran serta masyarakat ini terlihat sangat kecil dibandingkan dengan besaran anggaran pengelolaan sampah menggunakan teknologi, seperti FPSA (Rp 285 miliar) dan RDF Plant (Rp 299,8 miliar).

"Jangan hanya fokus pengelolaan sampah di akhir, tapi juga di awal. Akan lebih baik jika masyarakat bisa terlibat dan merasakan dampak langsung dari bank sampah dan biokonversi maggot. Selain bisa mengurangi sampah, perekonomian juga bisa bergerak," ujarnya.

August berharap dengan penambahan anggaran untuk kegiatan pengelolaan sampah oleh masyarakat partisipasi semakin luas dan pengurangan sampah dapat tercapai.

"Peran masyarakat merupakan kunci dalam mengelola sampah. Semoga Pemprov DKI Jakarta segera menyadari hal ini," tutup August.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/