Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Olahraga
Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021

Menpora Amali Tegaskan Olahraga Disabilitas dan Non Disabilitas Setara

Menpora Amali Tegaskan Olahraga Disabilitas dan Non Disabilitas Setara
Menpora Amali pada Malam Baku Dapa Perparnas XVI Papua 2021 di Rumah Negara, Kota Jayapura, Kamis (4/11/2021). (Dok. Kemenpora)
Jum'at, 05 November 2021 14:28 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAYAPURA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyampaikan ajang olahraga untuk disabilitas dan non disabilitas ditempatkan secara setara, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas).

Hal itu disampaikan Menpora Amali pada Malam Baku Dapa Perparnas XVI Papua 2021 di Rumah Negara, Kota Jayapura, Kamis (4/11/2021). Menurutnya, pemerintah saat ini telah menempatkan kedua ajang olahraga tersebut setara. Tiada perbedaan dari penyelenggaraan kedua ajang olahraga tingkat nasional tersebut dari berbagai aspek.

"Cabang olahraga yang diikuti oleh para atlet penyandang disabilitas sama dengan kegiatan yang diikuti oleh atlet atlet non-disabilitas. Saya sebagai penanggung jawab kegiatan olahraga sampaikan, kita harus menempatkan posisi atlet-atlet penyandang disabilitas kita sama, seperti atlet-atlet cabang olahraga non-disabilitas," katanya.

Ada potensi, kesetaraan ini akan membawa dampak yang positif terhadap pembinaan atlet penyandang disabilitas di dalam negeri. Sehingga, prestasi-prestasi yang membanggakan bangsa dapat diwujudkan dalam kurun beberapa waktu mendatang.

Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, saat itu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong atlet penyandang disabilitas bisa bertanding di negara lain. Dengan rutinitas tersebut, pada akhirnya membuat prestasi atlet penyandang disabilitas meningkat tajam.

Dari semula nomor 76 dunia saat Indonesia mengikuti Paralimpiade di Rio De Janeiro. Kini, Indonesia telah mampu menempati nomor 43 dunia setelah mengikuti olimpiade di Tokyo. "Luar biasa yang ditunjukkan oleh atlet atlet paralimpiade kita dari target 60. Mereka menyumbangkan menjadi peringkat 43 dunia," katanya.

Dalam mendukung kesetaraan antara atlet penyandang disabilitas dengan atlet olahraga non-disabilitas. Pemerintah juga akan membangun pelatihan terpusat bagi atlet penyandang disabilitas. Sehingga, mampu melakukan latihan secara intensif dalam menghadapi kompetisi olahraga. "Pemerintah akan membangun pusat pelatihan bagi atlet penyandang disabilitas, yang rencananya tahun 2022," katanya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/