Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
23 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
4
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
5
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Saat Wisata Sumbar dan Bali Mulai Menggeliat Kembali

Saat Wisata Sumbar dan Bali Mulai Menggeliat Kembali
Jembatan kelok 9 Sumatera Barat. (Foto: Wisatasumatera.com)
Rabu, 03 November 2021 09:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

PADANG - Sektor pariwisata Sumatera Barat mulai menggeliat dengan telah dibukanya destinasi wisata setelah hampir semua daerah lepas dari kebijakan PPKM level tiga dan empat.

"Aturan terkait tempat wisata dikaitkan dengan level PPKM masing-masing daerah, namun sekarang sudah cenderung membaik. Wisatawan bisa menikmati destinasi meski dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy beberapa waktu lalu

Data BPS tingkat hunian hotel juga membaik. Pada Juli 2021 tercatat tingkat hunian hotel berbintang di Sumbar mencapai 28,13 persen naik menjadi 34,20 persen pada Agustus 2021. Sementara catatan PHRI Bukittinggi, tingkat hunian hotel di daerah itu naik menjadi 70-80 persen pada September 2021 hingga saat ini terutama pada akhir minggu.

Audy mengatakan saat ini saatnya destinasi untuk berbenah terutama untuk kebersihan dan pelayanan agar wisatawan yang datang terkesan dan ingin berkunjung kembali. "Tidak perlu berpikir tentang pengembangan dulu. Sekarang kita benahi yang sudah ada. Jaga kebersihan dan pelayanan," ujarnya.

Tidak hanya Sumatera Barat, kunjungan wisatawan domestik ke obyek wisata di Pulau Bali juga mulai menggeliat sejak pemerintahan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

Salah satunya adalah kunjungan turis lokal ke kebun binatang di Bali Safari Safari Marine Park, di Kabupaten Gianyar, Bali, yang saat akhir pekan sudah mencapai ratusan sejak dibuka pada 11 September 2021 lalu. "Kalau Hari Senin dan Selasa memang sepi. Tapi kalau hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu itu, ada sekitar 400 dan 500 per hari," kata Anak Agung Ngurah Alit Sujana selaku Humas Bali Safari dan Marine Park.

Ia mengatakan wisatawan domestik yang berkunjung hanya sekitar 100 hingga 150 per hari pada awal pekan. Sementara, untuk wisatawan domestik yang berkunjung di dominasi dari daerah Jawa, seperti Surabaya, Malang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan ada juga dari Sulawesi.

Namun, pihaknya juga mulai khawatir dengan adanya kebijakan tes swab PCR yang diterapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pasalnya, ia mendengar kebijakan itu akan menyebabkan penurunan wisatawan domestik ke Bali.

"Tapi, kira-kira seminggu yang lalu, ada isu lagi harus PCR sehingga pengunjung-pengujung dari Jakarta itu kemarin saya monitor di bandara banyak yang cancel dikarenakan ada PCR, isunya begitu. Tapi, kemarin kunjungan masih normal 600 (orang) tapi kita tidak tau Minggu depan, kami melihat perkembangan," ujarnya.

Ia juga mengatakan, sebelum pandemi covid-19, kunjungan wisatawan ke Bali Safari Safari Marine Park mencapai ribuan dan didominasi wisatawan asing. Per hari bisa mencapai 1.000 hingga 1.500.

"Sebelum pandemi lumayan, market kita asing. Jadi, sekitar ada 1.000 dan 1.500 didominasi asing dari Australia, China, karena kami ada kerja sama," ungkapnya.

Ia juga berharap, ke depan, wisatawan domestik ke Bali kembali ramai dan meminta untuk harga tes PCR bagi wisatawan bisa terjangkau. Selain itu, ia juga meminta agar karantina bagi Wisatawan Mancanegara (Wisman) jangan terlalu lama sehingga menguntungkan satu pihak saja.

Sementara, Daya Tarik Wisata (DTW) Ulundanu Beratan, Kabupaten Tabanan, Bali, juga sudah mulai ada wisatawan domestik yang berkunjung kendati belum signifikan. Per hari ini, kunjungan wisatawan domestik mencapai 300 hingga 400 orang.

"Untuk sementara masih stabil masih sekitaran 300 dan 400 itu . Dari sebulan lalu mulai (ada kunjungan). Kita baru satu bulan lebih buka," kata I Wayan Mustika selaku Manajer Operasional DTW Ulundanu Beratan, Tabanan, saat dikonfirmasi.

Sementara, untuk wisatawan domestik yang datang didominasi dari Jawa, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung, Jawa Barat. Kemudian, untuk wisatawan asing menurutnya masih ada yang berkunjung ke DTW Ulundanu Beratan walau tidak banya. "Wisatawan asing iya sudah ada beberapa. Wisatawan asing tapi yang (sudah) lama di Bali," jelasnya.

Ia juga menyebutkan, sebelum pandemi covid-19, wisatawan yang datang ke DTW Ulundanu Beratan sekitar 1.000 hingga 2,000 orang per hari dan yang paling banyak adalah wisatawan asing.

Dengan berangsurnya wisatawan domestik datang ke DTW Ulundanu Beratan, setengah pegawainya sudah mulai bisa bekerja lagi. "Iya, sangat berdampak khususnya kita di Ulundanu tidak bisa gaji pegawai karena wisatawan tidak ada selama tutup ini. (Sekarang pegawai) kerja lagi tapi masih diatur schedule-nya, masih setengah yang kerja," ujarnya.

Ia juga berharap, ke depan, wisatawan domestik dan asing kembali ramai ke Bali. Untuk itu, ia meminta agar karantina wisatawan asing bisa dilonggarkan menjadi dua hari.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/