Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
7 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
7 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
5 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
6 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Politik

Relawan Jokowi Cium Lingkaran Istana Cari Cuan dari Bisnis PCR

Relawan Jokowi Cium Lingkaran Istana Cari Cuan dari Bisnis PCR
Ilustrasi PCR. (foto: Istimewa)
Senin, 01 November 2021 14:35 WIB
JAKARTA - Relawan Jokowi Mania (Joman) mencium adanya bisnis dan konglomerasi tes polymerase chain reaction (PCR) di lingkaran pemerintahan.

Dugaan tersebut disampaikan Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer melihat perubahan harga tes PCR yang dengan mudah dilakukan oleh pemerintah.

"Satu setengah tahun lalu harga PCR mahal. Bahkan pernah di atas Rp 1,2 juta di awal pandemi. Sekarang terbongkar semua, ada kongsi pengusaha dan politisi cari cuan," kata Noel, sapaan Immanuel kepada wartawan, Senin (1/11).

Meski tak menyebutkan nama, secraa tegas ia meminta agar para pihak-pihak yang diduga berbisnis tes Covid-19 harus segera menghentikan aksi mengeruk duit rakyat dari fasilitas kesehatan.

Selain itu, ia juga meminta kepada politisi dan konglomerat yang diduga berbisnis PCR demi memperkaya diri untuk bertanggung jawab di depan hukum atas mahalnya harga PCR.

"Apalagi jika ada menterinya yang terlibat. Dia harus mundur," lanjutnya.

Noel bahkan mengaku akan blak-blakan soal mafia yang terlibat dalam permainan harga PCR. Berdasarkan data yang dimilikinya, ada sejumlah menteri yang bertanggung jawab dari pengadaan PCR ini selama satu tahun setengah belakangan.

"Data saya ada menteri terlibat. Dari kepala sampai ekor harus tanggung jawab. Siapapun yang memiskinkan rakyat terdampak pandemi harus dihukum mati. Saya akan kawal apapun risikonya," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/