Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
14 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
3
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
14 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
13 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
13 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Politik

Ketua Jokowi Mania: Menteri yang Terlibat Bisnis Cari Cuan PCR Harus Mundur

Ketua Jokowi Mania: Menteri yang Terlibat Bisnis Cari Cuan PCR Harus Mundur
Ketua Joman, Immanuel Ebenezer. (Foto: Istimewa)
Senin, 01 November 2021 14:27 WIB

JAKARTA - Kelompok relawan Joko Widodo yang tergabung dalam Jokowi Mania (Joman) murka mendengar dugaan keterlibatan menteri, politisi, dan konglomerat dalam pengadaan PCR.

Dugaan itu sendiri terungkap dalam sebuah tulisan dari Agustinus Edy Kristianto berjudul 'Para Penikmat Cuan PCR' yang dimuat Tempo.

Ketua Joman, Immanuel Ebenezer menyatakan agar menteri, politisi, dan konglomerat terkait bertanggung jawab di depan hukum atas mahalnya harga PCR.

Dia mengingatkan bahwa pada 1,5 tahun lalu, tepatnya di awal pandemi, harga PCR terbilang mahal. Bahkan hingga menembus jutaan rupiah.

“Sekarang terbongkar semua, ada kongsi pengusaha dan politisi cari cuan," kata pria yang akrab disapa Noel itu kepada redaksi, Senin (1/11).

Dalang dan mafia bisnis kesehatan harus menyetop aksi cari cuan semacam ini. Mereka, sambung Noel, bisa mengalihkan bisnis ke bidan energi, tambang, sawit dll yang tidak merugikan masyarakat terdampak pandemik. "Apalagi menterinya yang terlibat. Dia harus mundur," kata Noel.

Aktivis pro demokrasi ini menambahkan bahwa berdasar data yang didapatnya, ada sejumlah menteri yang bertanggung jawab dari pengadaan PCR ini.

Majalah Tempo sendiri, kata Noel, mengungkapkan keterlibatan politisi dan pengusaha di bisnis ini. "Data saya ada menteri terlibat. Beruntung bagi kita, Indonesia nemiliki Jokowi yang cepat tanggap menurunkan harga PCR hingga di bawah 300 ribu. Di India saja bisa 200 ribu, kenapa di Indonesia tidak bisa," tegas aktivis 98 ini.

Nantinya, Joman juga akan merilis nama-nama pejabat dan pengusaha terkait yang bertanggung jawab dengan mahalnya biaya PCR dalam 1,5 tahun terakhir ini.

Dirinya menegaskan akan membawa data-data tersebut ke lembaga hukum. "Dari kepala sampai ekor harus tanggung jawab. Siapa pun yang memiskinkan rakyat terdampak pandemik harus dihukum mati. Saya akan kawal itu apapun resikonya," tandas Noel.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/