Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
6 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
2
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
6 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
3
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
6 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
4
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
5 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
5
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
5 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
6
Pelatih Madura United Senang Strateginya Berjalan Baik
Olahraga
6 jam yang lalu
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Beberkan Ancaman di Depan Mata, Gatot Nurmantyo Dukung Kebijakan Prabowo Bikim Komcad

Beberkan Ancaman di Depan Mata, Gatot Nurmantyo Dukung Kebijakan Prabowo Bikim Komcad
Ilustrasi Menhan Prabowo dan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. (Foto: Istimewa)
Minggu, 31 Oktober 2021 21:40 WIB

JAKARTA - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ancaman di Laut Cina Selatan kini sudah berada di depan mata.

Oleh karena itu pula, Gatot Nurmantyo mendukung kebijakan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto untuk membentum pasukan komponen cadangan (Komcad).

Gatot Nurmantyo meniai bahwa keputusan Prabowo itu sudah sesuai amanat Undang-Undang. "Karena memang kewajiban Departemen Pertahanan, berdasarkan Undang-Undang, adalah menyiapkan komponen cadangan," ujarnya dalam talk show kanal Youtube Akbar Faizal.

Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa rakyat ebenarnya memang punya hak dan kewajiban untk membela negara. "Nah, bela negara ini perlu dilatih. Maka, Departemen Pertahanan ini membuat program," jelasnya.

Bahkan, Gatot Nurmantyo menilai bahwa program itu seharusnya sudah sejak lama dibuat. Namun, lanjutnya pembentukan program itu tentunya tergantung kondisi ekonomi dan lain sebagainya. "Karena bagaimanapun juga harus ada kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Gatot Nurmantyo lalu menyinggung program Kementerian Pertahanan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) mencapai Rp1.760 triliun.

Ia mengatakan hal itu sudah sesuai dengan ancaman yang ada saat ini yang tengah dihadapi. "Jadi zaman dahulu (sebelum era Prabowo) mungkin ancaman belum terlihat. Sekarang jelas di depan mata, kan? Laut China Selatan," ucapnya.

Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dalam kondisi seperti ini, dirinya memberikan saran kepada pemerintah tentang ancaman yang paling mungkin akan hadapi dan langkah strategis yang harus dilakukan.

Selain itu, hal yang mungkin menjadi pertimbangan lain adalah kebutuhan pembaruan teknologi persenjataan mengingat saat ini perkembangan teknologi amat pesat. "Pak Prabowo berpikiran menyampaikan kepada Presiden dan pemerintah menerima ini," kata Gatot Nurmantyo.

"Saya justru senang kalau Departemen Pertahanan punya anggaran yang banyak," tambahnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/