Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
15 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
15 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
13 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
14 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Politik

Fadel Muhammad: Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Harus Dipercepat

Fadel Muhammad: Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Harus Dipercepat
Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad saat menerima wawancara media di Makassar. (Foto: Istimewa)
Kamis, 21 Oktober 2021 21:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

MAKASSAR – Wakil Ketua MPR RI Prof.Dr.Ir. Fadel Muhammad mengatakan bahwa Indonesia merupakan rumah besar untuk seluruh rakyat. Sebagai penghuni dari rumah besar itu, tentunya rakyat Indonesia yang menjadi penghuninya memiliki hak yang sama dalam pengembangan pembangunan nasional, termasuk rakyat yang tinggal di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Sebab, jika pemerataan pembangunan tidak seimbang antara Indonesia kawasan Barat, Tengah dan Timur, maka akan mencederai rasa keadilan seperti yang diamanahkan Pancasila dan konstitusi," kata Fadel Muhammad saat hadir dalam acara Diskusi Panel Sekaligus Peluncuran dan Deklarasi Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (BP2-KTI), di Auditorium Prof. Dr. A. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/10/2021).

Hadir dalam kegiatan yang juga digelar secara daring ini antara lain, Wakil Ketua MPR Arsul Sani (virtual), Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (virtual), Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Deputi Perencanaan Nurul Ichwan mewakili Menteri Investasi & BKPM, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Ir. Rachman Arief Dienaputra, M. Eng mewakili Menteri PUPR, Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Vincentius Jemadu mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, dan para dosen, dekan, guru besar Unhas sebagai peserta.

Sebenarnya, lanjut Pimpinan MPR dari Kelompok DPD ini, pasca reformasi hingga saat ini, berbagai program telah diupayakan pemerintah agar pemerataan pembangunan merata dan memenuhi rasa keadilan dan itu patut diapresiasi, seperti kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mengembangkan pembangunan daerah melalui sektor industri dan pariwisata.

"Tapi, karena wilayah Indonesia sangat luas terutama di kawasan timur, masih ada beberapa wilayah yang kurang tersentuh pembangunan. Kebijakan memang sudah ada, hanya perlu percepatan saja yang harus didorong dan didukung secara maksimal oleh pemerintah daerah dan masyarakat di semua kawasan timur Indonesia," katanya.

"Alhamdulillah, sebagai Pimpinan MPR saat bertemu dengan Presiden RI, saya sampaikan hal itu dan beliau sangat mendukung percepatan pembangunan KTI. Kesempatan itu mesti segera ditindaklanjuti. Maka dari itulah, BP2-KTI dibentuk sebagai salah satu elemen bangsa, membantu upaya percepatan tersebut. Nanti, BP2KTI akan bekerjasama dengan akademisi perguruan tinggi seperti Unhas untuk melakukan studi dan kajian-kajian akademis, kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat dan daerah, agar pembangunan KTI cepat terwujud," terang Ketua Umum BP2-KTI ini menambahkan.

Apalagi, lanjut Fadel Muhammad, lokasi rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur sangat dekat dengan daerah-daerah di Timur Indonesia.

"Wilayah KTI mesti mempersiapkan diri. Salah satunya dengan mewujudkan rencana dari kami untuk membuat ‘Terusan Khatulistiwa’ yang akan menghubungkan pulau Sulawesi ke pulau Kalimantan. Jika ini terjadi, akan memudahkan mobilitas rakyat Timur Indonesia menuju ke Ibu Kota nantinya. Untuk itu saya mengajak semua elemen bangsa untuk sama-sama mendukung percepatan pembangunan KTI demi tercapainya kesejahteraan bersama," tandasnya.

Di sesi akhir, Fadel Muhammad didampingi Rektor Unhas serta tamu kehormatan, berkesempatan meluncurkan secara resmi BP2-KTI dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/