Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
21 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
2
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
3
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
4
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
5
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
22 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Ekonomi

'Tamparan' Buat OJK dari Jokowi: Banyak Warga RI Terjerat Pinjol

Tamparan Buat OJK dari Jokowi: Banyak Warga RI Terjerat Pinjol
Presiden Joko Widodo. (foto: Istimewa)
Rabu, 13 Oktober 2021 15:23 WIB

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mendapatkan informasi maraknya penipuan dan tindak pidana keuangan digital yang terjadi atas maraknya gelombang digitalisasi.

Berbicara saat memberikan pengarahan dalam OJK Virtual Innovation Day 2021, Jokowi menekankan bahwa situasi ini harus cepat diatasi oleh pemangku kepentingan.

"Perkembangan yang cepat ini harus dijaga, dikawal, difasilitasi tumbuh secara sehat untuk perekonomian masyarakat kita," kata Jokowi di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/10/2021).

Jokowi mengakui gelombang digitalisasi dalam beberapa tahun terakhir semakin berkembang. Bank berbasis digital, asuransi berbasis digital, terus bermunculan.

"Dan berbagai macam e-payment harus didukung. Penyelenggara fintech bermunculan termasuk fintech syariah. Inovasi finansial teknologi semakin berkembang, fenomena sharing ekonomi semakin marak dari P2P ke B to B," jelasnya.

Namun, hingga saat ini masih terjadi penipuan dan tindak pidana keuangan digital yang terjadi. Dalam situasi ini, kata Jokowi, masyarakat menengah ke bawah yang terkena dampaknya.

"Saya mendengar masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online, yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya," jelasnya.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/