Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
22 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
22 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
21 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
Home  /  Berita  /  Politik

Teras Narang Minta Semua Warga Negara Memahami Pentingnya Pancasila

Teras Narang Minta Semua Warga Negara Memahami Pentingnya Pancasila
Anggota MPR RI dari DPD RI, Agustin Teras Narang dalam sebuah diskusi di Media Center Parlemen. (Foto: Istimewa)
Senin, 20 September 2021 18:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA – Anggota MPR RI dari DPD RI, Agustin Teras Narang berpendapat, membumikan Pancasila adalah suatu pekerjaan yang tidak boleh pernah berhenti. Namun tentunya, pekerjaan ini harus juga didasari kepada era dan harus mampu menyesuaikan era itu sendiri. Demikian diungkapkan saat menjadi narasumber dalam Diskusi Empat Pilar MPR bertema 'Memperkokoh Pancasila di Tengah Kehidupan Bermasyarakat', yang dilaksanakan di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/92021).

"Semua warga negara harus memahami pentingnya Pancasila. Ini pekerjaan yang tak boleh berhenti," tegas Teras Narang.

Untuk memberi sosialisasi atau memahamkan nilai-nilai ini, menurut mantan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) itu, harus menyesuaikan dengan era yang ada. Unsur kebersamaan dikatakan harus selalu didengungkan. "Misalnya tadi Gus jazil menyampaikan bahwasanya kita di era milenial, kemudian kita adalah di era pandemi Covid-19, yang tentu akibat adanya disrupsi, adanya shifting, yang kita tidak pernah menduga bahwa di hadapan kita telah terjadi suatu kejadian pandemi yang luar biasa, yang bukan hanya melanda negara kita tetapi juga melanda negara-negara lain," ujarnya.

Tentu degan suatu kondisi ini, lanjut Teras, tidak lagi bisa hanya semata-mata mendasarkaan pada yang pernah dipikirkan di masa lalu, tetapi harus mampu untuk juga melakukan semacam penyesuaian. Karenanya dia berharap, penyesuaian ini dilakukan oleh MPR yang sekarang kebetulan dipercayakan oleh rakyat untuk duduk di Parlemen, bagaimana memahami, menyadari kondisi perbedaan tersebut.

"Kondisi-kondisi real di dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan negara ini, tentu sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika pun harus kita sesuaikan dengan apa yang kita alami sekarang. Dan saya selalu berpandangan bahwa kita tidak bisa lagi berpikir 'business as usual' tetapi kita harus melakukan tindakan busness not as usual. Malahan terkadang harus melakukan quantum life, suatu lompatan lompatan tinggi di dalam rangka kita mengejar ketertinggalan kita," tandasnya.

Kesempatan sama, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyebut, seseorang itu mengamalkan nilai-nilai Pancasila bisa dilihat apakah dia dalam kehidupan mempunyai rasa ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. "Bila nilai-nilai itu ada, maka seseorang itu mampu membuat tatanan hidup sesuai dengan apa yang kita inginkan," ujarnya.

Nilai-nilai yang demikian menurut Romo Benny demikian dirinya akrab disapa, ada pada sosok Wakil Presiden Mohammad Hatta. Dimana Hatta disebut merupakan sosok yang bisa dijadikan tauladan. "Elit politik memang harus memberikan contoh ketauladanan," tegasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/