Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Olahraga

Rencana Kick Off DBON Saat Haornas 9 September 2021

Rencana Kick Off DBON Saat Haornas 9 September 2021
Menpora Amali. (Dok. Kemenpora)
Rabu, 01 September 2021 20:06 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Grand Design Olahraga Nasional atau Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) direncanakan akan mulai dijalankan pada tanggal 9 September 2021, tepat di peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 38.  Hal itu diungkapkan Menpora Zainudin Amali dalam acara sosialisi DBON Kemenpora bersama PWI Pusat secara virtual, Rabu (1/9/2021).

“Tekad kami, tanggal 9 September 2021 kick off Desain Besar Olahraga Nasional. Kami harapkan akan dilakukan langsung bapak Presiden (Jokowi) pada hari peringatan Hari Olaharaga Nasional ke-38, tanggal 9 September 2021,” kata Menpora Amali.

Pada kesempatan ini, Menpora Amali kembali menjelaskan bahwa DBON disusun atas arahan Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan prestasi atlet nasional.

“Beliau memberikan arahan sekaligus perintah kepada saya untuk melalukun sesuatu karena kerisuauan Presiden. Pak Presiden galau bagaiamana kok bisa 267 juta penduduk Indoneisa. Tapi kita tidak mampu mencapai prestasi yang membanggakan. Walaupun sekarang sudah ada,” ujarnya.

Menpora Amali mengatakan DBON disusun bersama stakeholder olahraga antara lain pakar olahraga, akademisi, praktisi serta organisasi olahraga seperti KONI dan Komite Olimpiade Indonesia. Sebab, menyadari bahwa prestasi olahraga harus didesain secara sistematis, berkelanjutan dan masif.

“Prestasi Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo apakah itu hasil pembinaan, desain? saya berani katakan tidak. Itu adalah prestasi-prestasi yang kita dapatkan by accident, nemu. Kita tidak boleh lagi cara kita seperti itu. Untuk membuat prestasi harus dirancang, harus disiapkan, harus dipabrik. Tanpa itu maka kita akan begini terus,” tegasnya.

Dalam DBON, kata Menpora Amali, pihaknya menjadikan Olimpiade dan Paralimpiade sebagai target utama prestasi olahraga. Sementara Asian Games dan SEA Games hanya sasaran antara saja. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang menganggap prestasi ketiganya tersebut sama.

“Ini yang coba kita rubah. Kami di Kemenpora mencoba untuk merubah itu supaya tertata, terdesain apa yang kita tuju sebagaimana yang diperintahkan presiden dan stakeholder olahraga,” ungkapnya.

Menpora Amali memastikan dalam DBON ini, semua diatur dari hulu sampai ke hilir permasalahan olahraga, yang dimulai dari menentukan cabang olahraga unggulan dan menyeleksi talenta-talenta muda dari siswa di seluruh Indonesia yang diseleksi menjadi 150 atlet elit junior dan senior yang ditempatkan di Trainning Camp berfasilitas lengkap yang akan dibangun di Cibubur.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun 10 sentra pemusatan latihan dalam melahirkan potensi talenta atlet sejak muda di seluruh Indonesia serta bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

“Prestasi harus dibuat pabriknya. Nah pabriknya ini Desain Besar Olahraga Nasional itu,” tukasnya.

“Dan mudahan ini akan mendapat dukungan berbagai pihak baik tingkat kementerian, lembaga pusat, daerah, tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Itu sebabnya payung hukumnya Perpres,” jelasnya.

Menpora Amali mengungkapkan bahwa DBON ini menjadi ruh dalam revsisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) yang tengah dibahas di DPR saat ini.

Ditegaskan Menpora Amali, apa yang telah dirinya lakukan bersama jajaran di Kemenpora untuk melakukan perubahan paradigma. Dan apa yang dilakukan tersebut belum tentu mendapatkan hasil prestasi yang spekatakuler dalam waktu yang singkat karena pembinaan harus dilakukan jangka panjang.

“Saya tidak pernah berpikir (atlet nasional) untuk bisa berprestasi dalam waktu dekat dengan spekatakuler. Tapi saya senang ada pondasi yang kuat yang kita tanamankan sekarang, yang kita bangun sekarang. Biarlah penerus-penerus saya akan menikmati hasil untuk prestasi dari Desain Besar Olahraga Nasional,” harapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/