Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
23 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
23 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
9 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
8 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
Home  /  Berita  /  Olahraga

DBON Jalan Menuju 10 Besar di Olimpiade 2045

DBON Jalan Menuju 10 Besar di Olimpiade 2045
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti. (Dok. Kemenpora)
Rabu, 01 September 2021 19:42 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Keinginan Indonesia masuk ke-10 besar Olimpiade tepat 100 Tahun Indonesia Merdeka, yakni di Olimpiade 2045 mendatang. Hal itu diungkapkan Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora Chandra Bhakti dalam webinar Sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) pada Rabu (1/9/2021).

Sosialisasi yang juga merupakan jelang memperingati hari Olahraga Nasional ke-38 itu terlaksana atas kerjasama yang apik antara Kemenpora dan Persatuan Wartawan Indonsia (PWI) Pusat.
"Kita ingin bertepatan 100 tahun Indonesia Merdeka bisa masuk 10 besar pada Olimpiade 2045. Untuk itu, dari sekarang kita mengusahakan cita-cita besar itu dengan membuat Desain Besar Olahraga Nasional ini. Dengan waktu 24 tahun, kita akan persiapkan sebaik mungkin atlet kita dengan Disain Besar Olahraga Nasional demi cita-cita besar tersebut," kata Chandra.

Sosialisasi ini pun diikuti oleh Menpora Zainudin Amali yang menjadi Opening Speech, hadir juga memberikan pandangan Ketua Umum PWI Atal S Depari sebagai narasumber, Profesor Asmawi sebagai Dewan Pakar DBON, Del Asri selaku akademisi olahraga dan Deputi pembudayaan Olahraga Raden Isnanta.

Pada DBON juga telah diputuskan 14 cabang olahraga masuk cabang olahraga prioritas didasarkan prestasi internasional yang diraih. Ada pun 14 cabang olahraga adalah: bulutangkis, angkat besi, panahan, pajat tebing, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik dan pencak silat.

"Memutuskan 14 Cabor prioritas ini berdasar masukan akademisi, asosiasi profesor olahraga, wartawan olahraga dan stage holder olahraga agar nantinya kita bisa fokus dalam membina dan melahirkan prestasi tingkat dunia," terang Chandra.

"Kepada 14 Cabor prioritas itu tidak otomatis akan tetap aman karena kita memberlakukan promosi dan degradasi berdasar prestasi," kata Chandra.

Ditambahkan Chandra, posisi Desain Besar Olahraga Nasional kini sudah berada di Seketaris Negara untuk selanjutnya diharapkan akan bisa jadi PP (Putusan Pemerintah) agar bisa dijalankan secara nasional.

Raden Isnanta. (Dok. Kemenpora)  

Hal senada juga diungkapkan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, di mana hadirnya DBON nantinya diharapkan dapat menghadirkan Indonesia Bugar bertepatan dengan 100 tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045 mendatang. Dengan demikian prestasi olahraga Indonesia akan lebih baik ketika sudah tercipta Indonesia Bugar

Menurut Isnanta, pihaknya dengan melibatkan Kemendikbud dan seluruh stage olahraga nasional akan bergandengan tangan untuk menjalankan DBON. "Kita akan duduk bersama dengan Kemendikbud untuk membicarakan program Indonesia Bugar seperti yang kita harapkan dengan kehadiran DBON," ucap Isnanta.

Ditambahkan Isnata, jika hadirnya DBON dapat menciptakan Indonesia Bugar akan dengan sendirinnya olahraga prestasi terbantu untuk menghadirkan prestasi yang sudah disepakati bahwa tujuan utama adalah memetik prestasi di ajang Olimpiade.

"Sebagai perbandingan, sekarang ini kebugaran kita jauh di bawah negara maju olahraga. Kebugaran kita baru sekitar 3.500 langkah dalam kegiatan berolahraga per hari. Sementara negara maju olahraga di dunia minimal sudah mencatat 10.000 langkah per hari," terang Isnata.

"Kehadiran DBON akan mempercepa untuk mengejar kebugaran karena akan hadir program dan juga sarana-sana lebih lengkap untuk meningkatakan kebugaran masyarakat," terang Isnanta. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/