Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
10 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
10 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
4
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
5
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
10 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
9 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Olahraga
Paralimpiade Tokyo 2020

Meski Optimistis, Menpora Tak Mau Pasang Target

Meski Optimistis, Menpora Tak Mau Pasang Target
Kontingen Indonesia pada acara defile. (Dok. MPC Indonesia)
Rabu, 25 Agustus 2021 00:24 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali optimistis para atlet kontingen Indonesia mampu menorehkan prestasi pada Paralimpiade Tokyo 2020. Optimisme itu disampaikan Menpora Amali menjelang pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan dilakukan Selasa (24/8/2021) malam.

Dalam ajang ini, Indonesia sendiri telah mengirimkan 23 atlet untuk bertanding 7 cabang olahraga yaitu badminton, atletik, renang, tenis meja, menembak, powerlifting, dan balap sepeda.

Rasa optimisme Menpora Amali tersebut karena kontingen Indonesia telah melakukan persiapan yang cukup lama di Pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas) yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah. Pasalnya, tim kontingen tersebut sebenarnya dipersiapkan untuk mengkuti ASEAN Para Games 2019, namun ajang tersebut dibatalkan.

“Sehingga saya ada rasa optimisme karena mereka sudah lama menjalani Pemusatan Latihan. Jadi mudah-mudahan mereka ke Tokyo bisa bagus dan sebagaimana yang kita harapkan,” ujarnya.

Selain itu, menurut Menpora Amali ada banyak kemajuan dan beberapa atlet paralimpide dapat diunggulkan untuk meraih medali.

“Saya kira kalau saya melihat dengan kondisi persiapan mereka yang cukup baik dan mereka tetap berlatih. Karena paling tidak, saya itu selama di Pelatnas kalau nggak salah ada tiga kali saya datang ke Solo untuk melihat mereka, memberi mereka semangat dan karena saya lihat bagaimana seriusnya mereka berlatih, maka bisa ada perbaikan dari perolehan kita di Rio De Jeneiro tahun 2016,” harapnya.


Di sisi lain, dari segi jumlah atlet yang dikirim pada Paralimpiade 2020 ini lebih banyak yakni sbanyak 23 orang daripada saat Olimpiade di Rio De Jenero tahun 2016 lalu yang hanya mengirim 9 atlet dengan demikian, dia berharap perolehan medali kontingen Indonesia meningkat.

“Kalau olahraga prestasi itu selalu kita harapkan ada peningkatannya dan tentu NPC sudah memperkirakan mana yang memungkinkan untuk mendapatkan medali dan dari persiapan, kemudian dari monitoring. Kami yakin akan ada perbaikan dan akan meningkat,” pungkasnya.

Namun demikian, Menpora Amali tak ingin menaruh target yang terlalu ambisius dengan target jumlah medali tertentu. Karena hal itu dapat menjadi beban bagi para atlet yang akan bertanding.

“Saya tidak mau membebani atlet dengan target-target yang dalam itu. Kan mereka kita membuat ukuran-ukuran sesuai dengan apa yang kita pantau,” ujarnya.

Menpora Amali menyebutkan bahwa bertanding di masa pandemi seperti saat ini sangat tidak mudah, karena disamping harus menyiapkan betul-betul kemampuan fisik maupun teknis strategy. Namun juga mereka harus menjaga protokol kesehatan.

“Sama seperti olimpiade suasananya juga mirip-mirip dengan olimpiade, tekanan-tekanan itu akan lebih berat dan lebih besar ketimbang di multi event lain,” jelasnya.

Menpora Amali pun berpesan kepada para atlet para games tersebut untuk bertanding dengan baik, bermain lepas, tanpa beban dan serta menjaga protokol kesehatan.

“Saya pesan jaga kesehatan, prokesnya harus tetap dan juga jangan main lepas saja karena biasanya tekanan di olimpiade itu lebih daripada tekanan di multi event lainnya walaupun itu di tingkat internasional. Pada saat olimpiade yang lalu, banyak yang diunggulkan ya ternyata dia tidak lolos sampai ke final. Bahkan yang tidak diunggulkan bisa menjadi juara,” ungkapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/