Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
3 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
3 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
2 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
1 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Renault Gandeng Geely Garap Mobil Hybrid

Renault Gandeng Geely Garap Mobil Hybrid
Mobil Hybrid produk Renault. (Foto: Istimewa)
Selasa, 10 Agustus 2021 22:46 WIB

JAKARTA - Renault Group mengumumkan bekerja sama dengan produsen otomotif top di China, Geely Holding Group, khusus buat mengembangkan mobil-mobil hybrid pada Senin (9/8/2021).

Renault akan memanfaatkan jaringan komponen dan manufaktur Geely, yang merupakan induk perusahaan Volvo, Polestar, dan Lynk & Co, untuk menghasilkan mobil hybrid. Penjualan mobil hybrid ini akan dilakukan di China.

Geely akan menjadi pemasok mobil, sedangkan Renault bakal mengontrol pemasaran dan penjualan termasuk menyediakan jaringan dealer dan servis. Selain itu Reuters menjelaskan keduanya juga berencana mengembangkan produk lokal di Korea Selatan menggunakan merek Lynk & Co.

Autocar memaparkan investasi atas kerja sama ini belum disebutkan. Selain itu kesepakatan keduanya dikatakan tidak memengaruhi kepemilikan Renault sebesar 80,1 persen di produsen Renault Samsung Motors di Korea Selatan yang selama ini memproduksi mobil Renault untuk pasar lokal.

Strategi ini muncul usai transformasi besar-besaran yang dilakukan bos baru Renault, Luca de Meo. Sebelumnya Renault sudah berkolaborasi bersama Mercedes-Benz untuk pengembangan dan produksi mobil komersial kecil.

Pada April lalu Renault membatalkan peluang joint venture dengan perusahaan China, Dongfeng Motor Group yang membuat penundaan mobil-mobil Renault bermesin pembakaran dalam di negara itu.

Sementara penjualan mobil listrik Renault terus dilakukan di China atas kerja sama dengan Brilliance Jinbei Automotive, eGT, dan Jiangxi Jiangling.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Ekonomi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/