Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Resmi Kelola Blok Rokan, Ini Harapan Komisi VII DPR ke Pertamina

Resmi Kelola Blok Rokan, Ini Harapan Komisi VII DPR ke Pertamina
Ilustrasi Blok Rokan. (Foto: Istimewa)
Senin, 09 Agustus 2021 13:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Mulai hari ini Pertamina secara resmi menerima alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Blok Migas terbesar di Indonesia ini akan dikelola oleh anak Pertamina yaitu PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, berharap PHR dapat mempertahankan kinerja lifting blok migas ini. Syukur-syukur bila dapat ditingkatkan.

"Kita tahu blok Rokan ini adalah sumur tua yang menjadi saksi kejayaan migas nasional. Blok Rokan pernah menghasilkan minyak hingga tembus 1 juta barel per hari. Namun belakangan secara alamiah terus mengalami penurunan. Dengan mengakuisisi blok Rokan ini, maka praktis Pertamina menjadi BUMN hulu migas yang paling dominan dari total lifting minyak nasional," kata Mulyanto, Senin (09/8/2021).

Karena itu Mulyanto berharap aksi korporasi ini diikuti dengan pembentukan manajemen yang andal. Apalagi Dirut PHR ini bukan orang dalam Pertamina.

"Ada sisi positif dimana dirut PHR berasal dari SKK Migas. Paling tidak berbagai program perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kinerja blok rokan menjadi lebih akurat. Selain itu program kerja akan semakin terpantau dan terevaluasi oleh SKK Migas, melalui komunikasi dan koordinasi yang semakin lancar," jelas Mulyanto.

Mulyanto menambahkan, Pertamina perlu mengembangkan investasi untuk peningkatan dan penerapan teknologi pengeboran yang terbukti efektif dan efisien seperti teknologi enhanced oil recovery (EOR). Hal ini perlu dilakukan untuk mempertahankan kinerja lifting yang sekarang ada.

"Ini tentu tidak mudah di tengah suasana pandemi seperti sekarang ini. Karena itu perlu dukungan banyak pihak, baik kementerian ESDM, kementerian BUMN, pemda dan terutama SKK Migas. Di sisi lain, kalau memang PHR harus share down sahamnya sebesar 30 persen, karena tidak memperoleh pendanaan melalui mekanisme normal perbankan, maka mitra yang diundang tentulah harus memiliki dana yang cukup, apalagi ketika kita ingin meningkatkan lifting minyak blok ini ke depan," imbuh Mulyanto.

Namun demikian tidak cukup dengan itu, Mulyanto mengatakan, mitra yang diundang harus berpengalaman dan memiliki teknologi andal. Sebab lahan yang dikelola adalah blok tua.

Alih kelola terhadap sumur tua seperti ini bukan hanya perlu transfer data, knowledge dan SDM yang mulus, namun perlu juga tambahan investasi, pengetahuan dan teknologi baru.

"Bila tidak maka produktifitas lifting akan terus berkurang (decline) secara alamiah. Padahal di sisi lain, Indonesia memiliki semangat untuk meningkatkan lifting minyak nasional menjadi 1 juta barel per hari di tahun 2030. Tentu ini menjadi pressure bagi manajemen PHR untuk secara smart membuktikan kinerjanya," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/