Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
17 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
17 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
4
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
16 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
5
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Olahraga

Kemenpora Pantau Talenta-talenta Atlet Muda Berbakat Lewat Big Data

Kemenpora Pantau Talenta-talenta Atlet Muda Berbakat Lewat Big Data
Menpora Zainudin Amali. (Dok. Kemenpora)
Jum'at, 06 Agustus 2021 17:00 WIB

JAKARTA - Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) bukan hanya menjadikan Olimpiade sebagai sasaran utama olahraga Indonesia. Tetapi, di dalam DBON juga terdapat bagaimana cara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendapatkan talenta-talenta atlet muda berbakat yang ada di seluruh Indonesia.

"Di dalam desain besar olahraga nasional ini juga terdapat bagaimana pemerintah mendapatkan talenta-talenta atlet muda berbakat yang ada di berbagai daerah yang mungkin saja tidak bisa terpantau karena hanya dengan cara konvensional," kata Menpora Amali saat menjadi narasumber di Selamat Pagi Indonesia, MetroTV secara virtual dari Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Jumat (6/8/2021) pagi.

"Kemenpora sekarang ini bekerjasama dengan satu lembaga yang memiliki big data untuk memantau talenta-talenta atlet di seluruh Indonesia serta membuat sentra-sentra pembinaan," tambahnya.

Menurut Amali, keberhasilan Apriyani Rahayu dan Greysia Polii meraih medali emas bulutangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020 itu tak terlepas dari pola pembinaan yang baik di dalam desain besar olahraga nasional.

Mereka yang berlaga di olimpiade lanjutnya, adalah sebagian hasil dari pembinaan-pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Kemenpora di beberapa provinsi dan juga dari klub-klub yang juga turut memantau perkembangan calon atlet berprestasi.

"Kita persiapkan para atlet ini sejak usia dini sejak SD hingga SMA. Setelah itu akan kita tampung dalam satu trainning camp untuk menjadi atlet junior, dan kemudian akan masuk menjadi atlet elit nasional yang siap kita terjunkan pada laga multieven internasional paling bergengsi, paling prestisius seperti olimpiade ini," urainya.

Terkait sentra-sentra olahraga (PPLP) saat ini masih beragam sesuai dengan bakat di daerah masing-masing. Tetapi di dalam desain besar olahraga nasional, Kemenpora lebih spesifik kepada cabang-cabang olahraga unggulan yang bisa berpotensi untuk menghasilkan prestasi yang baik di olimpiade.

Konsekuensi dari penempatan olimpiade sebagai sasaran utama, dan Asian Games dan SEA Games sebagai sasaran antara, maka pemerintah harus memilih cabang-cabang olahraga yang dinilai memiliki potensi meraih medali olimpiade.

"Setelah berdiskusi dengan stakeholder terkait, akhirnya kita memutuskan akan berkonsentrasi kepada cabor yang mengandalkan tekhnik dan akurasi, seperti bulutangkis, angkat besi, panahan, menembak dan lainnya termasuk, panjat tebing untuk Olimpiade 2024 di Paris," imbuh Amali.

Ke depan, katanya, pemerintah akan memperluas basis-basis cabang olahraga agar potensi untuk meraih prestasi di olimpiade semakin besar. "Kalau selama ini tertumpu pada bulutangkis dan angkat besi harus kita perluas. Untuk itu, kita butuh penguatan, pembinaan mulai dari daerah sampai di tingkat nasional secara berjenjang, terstruktur, masif seluruh Indonesia," jelasnya.

Dia juga berharap cabang-cabang olahraga lain bisa berperan dalam menyumbangkan medali bagi Kontingen Indonesia. "Saya berharap pada olimpiade-olimpiade berikutnya cabang-cabang olahraga yang lain yang sekarang belum bisa menyumbangkan medali Insya Allah ke depan bisa menyumbangkan medali," tandasnya.

"Saat ini di dalam desain besar olahraga nasional, olimpiade kita jadikan sasaran utama, tidak boleh lagi kita memandang olimpiade itu sama dengan Asian Games atau SEA Games. Jika seperti itu kita tidak akan punya paradigma yang benar untuk pengembangan olahraga," ungkapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/