Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
9 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
7 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
9 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
7 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Habib Saggaf Aljufri Wafat, Warga Palu Diminta Pasang Bendera Setengah Tiang

Habib Saggaf Aljufri Wafat, Warga Palu Diminta Pasang Bendera Setengah Tiang
Jenazah almarhum dimakamkan di kompleks Masjid Alkhairaat di Jalan Sis Aljufri Palu (Foto Antara)
Rabu, 04 Agustus 2021 16:34 WIB
PALU - Ulama besar Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri tutup usia di rumah sakit (RS) kemarin. Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menyerukan seluruh warga mengibarkan bendera merah putih setengah tiang guna mengenang dan menghormati jasa Habib Saggaf.

"Saya segera menginstruksikan para camat dan lurah agar mengumumkan kepada masyarakat untuk menaikkan bendera merah-putih setengah tiang sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa-jasa beliau," kata Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid seperti dilansir Antara, Rabu (4/8/2021).

Ia menginstruksikan pengibaran bendera merah-putih setengah tiang pada hari ini. Hadianto menilai Ketua Utama Alkhairaat itu merupakan tokoh nasional yang turut serta membantu pemerintah menjaga kedamaian dan keharmonisan antarumat beragama di Tanah Air.

Menurutnya, berpulangnya tokoh panutan Sulawesi Tengah (Sulteng), bukan hanya Abhaul Khairaat dan Alkahiraat merasa kehilangan. Tetapi, lanjutnya, juga menjadi duka mendalam bagi warga secara luas, khususnya umat muslim di ibu kota Sulteng.

Betapa tidak, kecintaan dan pengorbanan Habib Saggaf terhadap umat selama ini sangat besar dalam rangka membimbing dan mengajarkan hal-hal kebaikan untuk saling menghargai satu sama lain sebagai makhluk sosial.

"Habib Sayyid Saggaf selama ini sangat konsisten memperjuangkan hal-hal yang bersifat keumatan dan Alkhairaat adalah tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun umat," ucap Hadianto.

Habib Saggaf meninggal dunia pada Selasa (3/8) sekitar Pukul 15.50 Wita dalam usia 84 tahun di RS Alkhairaat Palu akibat penyakit yang dideritanya.

Hadianto berjanji Pemkot Palu akan memperhatikan Alkhairaat Palu sebagai pusat organisasi komunitas Islam terbesar di Indonesia Timur yang berkecimpung di dunia pendidikan dibangun ulama Arab berketurunan Indonesia Habib Idrus bin Salim Aljufri sejak 1930.

"Sudah menjadi kewajiban Pemkot Palu memperhatikan Alkhairaat, karena Alkhairaat menjadi ikon terbesar di kota ini," ujar Hadianto.

Berdasarkan catatan Alkhairaat, Habib Saggaf lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 1937.

Selain itu, almarhum sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, tahun 1959 dan meraih gelar sarjana pada 1963, kemudian melanjutkan pendidikan strata dua di universitas yang sama dan lulus tahun 1967.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/