Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
11 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
2
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
12 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
3
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
DKI Jakarta
11 jam yang lalu
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
4
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
Olahraga
11 jam yang lalu
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
5
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
Umum
9 jam yang lalu
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
6
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Umum
9 jam yang lalu
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Rosan Bicara Tentang Windy dan Rahmat

Rosan Bicara Tentang Windy dan Rahmat
Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Rosan P Roeslani
Selasa, 03 Agustus 2021 16:06 WIB
Penulis: Azhari Nasution
TOKYO - Meski belum mampu menyumbangkan medali emas, Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Rosan P Roeslani merasa bersyukur telah lahir dua atlet junior yang mampu menunjukkan prestasi di Olimpiade 2020 Tokyo.

Di Olimpiade 2020 Tokyo, cabang olahraga angkat besi menyumbangkan 1 perak dan 2 perunggu bagi Kontingen Merah Putih. Satu medali perak disumbangkan atlet senior, Eko Yuli Irawan yang tampil di kelas 61kg putra.

Sedangkan dua medali perunggu disumbangkan Windy Cantika Aisah di kelas 49kg putri dan Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73kg putra.

"Kita bersyukur bisa menyumbangkan tiga medali bagi Kontingen Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo. Yang membuat kita bangga itu prestasi yang dicetak atlet junior Windy Cantika dan Rahmat. Windy Cantika Aisah itu berusia 19 tahun dan Erwin berusia 21 tahun yang masih masuk kategori junior. Alhamdulliah keduanya menyumbangkan medali pada penampilan perdananya," kata Roan P Roeslani kepada Tim Media NOC Indonesia.

Kesuksesan memasok tiga medali bagi Kontingen Indonesia itu menjadi bukti betapa besarnya potensi cabang olahraga angkat besi dan memang pantas masuk dalam daftar 14 cabang olahraga prioritas pada Grand Desain Olahraga Nasional.

Sejak Olimpiade 2000 Sydney hingga Olimpiade 2020 Tokyo, cabang olahraga angkat besi rutin menyumbangkan medali. Bahkan, Lisa Rumbewas pernah mencetak sejarah dengan menyumbangkan medali pada tiga penampilan di Olimpiade. Yakni, perak Olimpiade 2000 Sydney dan Olimpiade 2004 Athena serta perunggu Olimpiade 2008 Beijing.

Rekor yang dibuat Lisa Rumbewas ini dipecahkan Eko dengan meraih medali dalam empat penampilan. Medali perak Olimpiade 2020 Tokyo itu merupakan medali keempatnya. ebelumnya, dia meraih medali perunggu di Olimpaide 2018 Beijing dan Olimpiade 2012 London, dan perak di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Rosan P Roeslani yang juga menjaat sebagai Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Olimpiade 2020 Tokyo, Rosan P Roeslani mengaku tidak menduga Rahmat mampu mengikuti jejak Windy Cantika Aisah. Apalagi, Rahmat bertarung di Grup B menghadapi 9 lifter yang masuk di Grup A.

"Memang penampilan Rahmat itu di luar dugaan. Tadinya, kita tidak berpikir Rahmat bisa berkontribusi medali karena posinya berada di peringkat 11 besar dunia. Tapi, Rahmat yang tampil sangat tenang mampu menempati posisi teratas di Grup B," kata calon Duta Bear Republik Indonesia untuk Amerika Serikat ini.

"Kemampuan Rahmat menyamai rekor Olimpiade untuk angkatan Clean and Jerk seberat 190kg itu ternyata membuat pressure bagi lifter yang berada di Grup A. Mereka banyak yang gugur sehingga Rahmat menyodok ke peringkat ketiga sekaligus meraih perunggu," tambahnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/