Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
Olahraga
24 jam yang lalu
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
4
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
5
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
6
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Olahraga

Berharap Liga 1 dan 2 Bergulir, Ketua DPD RI Dukung Perjuangan APPI

Berharap Liga 1 dan 2 Bergulir, Ketua DPD RI Dukung Perjuangan APPI
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
Jum'at, 30 Juli 2021 15:33 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

MADIUN - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberi dukungan kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang memperjuangkan agar kompetisi sepak bola Liga 1 dan 2 bisa bergulir.

APPI bahkan mengirim surat terbuka ke Presiden RI Joko Widodo yang ditandatangani semua perwakilan pemain dari 18 klub peserta Liga 1.

Sebagai Mantan Ketua PSSI, LaNyalla berharap pemerintah dapat mengakomodir keinginan para pesepakbola profesional tersebut.

"Sangat wajar kalau para pemain bola profesional menuntut agar kompetisi segera digelar. Kompetisi sepak bola di Tanah Air sudah vakum hampir 1,5 tahun. Artinya, para pemain telah kehilangan mata pencaharian. Kondisi ini perlu menjadi perhatian pemerintah," ujar LaNyalla di sela masa reses di Jawa Timur, Jumat (30/7/2021).

LaNyalla mengaku banyak pemain bola profesional yang kini kehidupannya memprihatinkan. Mereka terpaksa bekerja apa saja untuk bertahan hidup. Ada yang menjadi Satpam, driver ojek online, pedagang kaki lima dan lainnya.

"Ironisnya, di tengah banyaknya bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi, mereka ini seperti terlewat, tidak mendapat bantuan karena dipandang sebagai orang berpenghasilan layak," ungkapnya.

Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 terhenti pada pertengahan Maret 2020. Rencananya Liga 1 2021 akan bergulir mulai 9 Juli. Namun akhirnya ditunda ke Agustus karena pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Setelah PPKM diperpanjang hingga 2 Agustus nasib kompetisi belum juga ada kejelasan.

Menurut LaNyalla, kunci kepastian penyelenggaraan liga, selain faktor laju angka kasus Covid-19, juga lobi dari PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) ke BNPB sebagai Satgas Penanganan Covid-19 Pusat dalam mempersiapkan kompetisi yang aman dari sisi kesehatan.

"Langkah para pemain dengan mengirim surat ke Presiden kita dukung. Ini merupakan salah satu jalan memperjuangkan nasib. Di sisi lain, PSSI dan Kemenpora juga perlu berjuang keras agar bisa meyakinkan stakeholder terkait bahwa kompetisi sepakbola bisa digelar dengan aman,” lanjutnya.

LaNyalla yakin, mereka relatif aman dari dampak virus corona. Sebab mayoritas pemain profesional di Indonesia sudah divaksin. Selain itu, klub juga memberikan panduan penerapan protokol kesehatan di lingkungan stadion maupun mess.

"Setahu saya para pemain, ofisial dan perangkat pertandingan telah berkali-kali melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan saat menjalani kompetisi. Seperti saat gelaran Piala Menpora beberapa waktu lalu, kemudian liga-liga di negara lain yang sudah berjalan juga pastinya menjadi acuan," tegasnya.

Ditambahkan LaNyalla, PSSI diharapkan mempersiapkan skenario terburuk jika pada akhirnya gelaran kompetisi tidak mendapat izin. Terpenting lagi, komunikasi dengan klub peserta liga harus berjalan baik, intens dan transparan.

"Kita tetap ingin kompetisi bisa digelar dengan aman dan nyaman. Kita tidak berharap sebaliknya. Tapi apapun keputusan nanti, perlu dikomunikasikan dengan baik kepada klub-klub peserta Liga," tuturnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/