Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
16 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
17 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
12 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
13 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
12 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Ratusan Triliun Mengalir ke Pfizer dari Jualan Vaksin Corona

Ratusan Triliun Mengalir ke Pfizer dari Jualan Vaksin Corona
Foto: AP/Virginia Mayo
Kamis, 29 Juli 2021 13:55 WIB

JAKARTA - Produsen vaksin asal Amerika Serikat (AS) Pfizer mengumumkan pendapatannya dari penjualan vaksin COVID-19 pada Rabu, (28/7/2021).

Dikutip dari CNBC, di kuartal II-2021 vaksin COVID-19 Pfizer berhasil menjual US$ 7,8 miliar atau sekitar Rp 113 triliun (kurs dolar Rp 14.497) karena permintaan yang tinggi dari banyak negara seiring dengan adanya varian delta yang menyebar.

Pendapatan tersebut otomatis menambah perkiraan penjualan di tahun 2021 untuk vaksin menjadi US$ 33 miliar setara Rp 478 triliun dari sebelumnya US$ 26 miliar Rp 375 triliun.

Hasil keuangan kuartal kedua itu juga mengalahkan ekspektasi Wall Street. Perseroan saat ini mengharapkan pendapatan dalam setahun di kisaran US$ 3,95 sampai US$ 4,05 per saham, naik dari kisaran sebelumnya US$ 3,55 menjadi US$ 3,65 per saham.

Perusahaan juga mengharapkan pendapatan berada dalam kisaran US$ 78 miliar hingga US$ 80 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 70,5 miliar hingga US$ 72,5 miliar. Saat ini posisi saham Pfizer turun 0,4% di pasar saham. "Kuartal kedua luar biasa dalam beberapa hal. Yang paling terlihat, kecepatan dan efisiensi upaya kami dengan BioNTech untuk membantu memvaksinasi dunia melawan COVID-19 belum pernah terjadi sebelumnya, dengan sekarang lebih dari satu miliar dosis BNT162b2 telah dikirimkan secara global," kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC.

Unit bisnis Pfizer lainnya juga mengalami pertumbuhan penjualan yang kuat. Pendapatan dari unit onkologinya naik 19% dari tahun ke tahun menjadi US$ 3,1 miliar setara Rp 44 triliun. Kemudian unit rumah sakit perusahaan menghasilkan pendapatan US$ 2,2 miliar setara Rp 33 triliun, naik 21% dari tahun sebelumnya, dan unit penyakit dalam tumbuh 5% dari tahun lalu menjadi US$ 2,4 miliar setara Rp 34 triliun.

Pfizer mengatakan awal bulan ini mereka melihat tanda-tanda berkurangnya kekebalan vaksin COVID-19 yang dihasilkan Jerman BioNTech. Pihaknya berencana untuk meminta 'Food and Drug Administration' untuk mengesahkan dosis booster.

Dia juga mengatakan sedang mengembangkan vaksin booster untuk menargetkan varian delta. Dalam slide yang diposting Rabu di samping laporan pendapatannya, Pfizer berpotensi akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat untuk dosis booster dengan FDA pada awal Agustus.

Pihaknya berharap dapat segera memulai studi klinis untuk menguji vaksin varian delta di bulan yang sama. Dia juga mengharapkan persetujuan penuh untuk vaksin dua dosisnya pada Januari 2022.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan, Internasional, Ekonomi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/