Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
18 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
18 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
17 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
4
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
17 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
5
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
17 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Hyundai dan LG Investasi Rp 15,9 Triliun untuk Bangun Pabrik Baterai di RI

Hyundai dan LG Investasi Rp 15,9 Triliun untuk Bangun Pabrik Baterai di RI
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Foto: Istimewa)
Kamis, 29 Juli 2021 14:34 WIB

JAKARTA - Konsorsium Hyundai yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution akan membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan total nilai investasi sekitar US$ 1,1 miliar. Angka itu setara dengan Rp 15,9 triliun (kurs Rp 14.500).

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan apresiasinya kepada konsorsium atas terlaksananya kerja sama investasi tersebut. "Perjanjian kerja sama ini terealisasi dengan proses dan negosiasi yang panjang sehingga dapat menguntungkan semua pihak," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Juli 2021.

Konsorsium Hyundai akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC). IBI selaku holding BUMN Baterai merupakan gabungan dari empat perusahaan pelat merah, yaitu PLN, Pertamina, MIND ID, dan Antam.

Menurut rencananya, fasilitas sel baterai akan mendorong kapasitas produksi hingga 10 giga watt Hour (GwH). Dengan kapasitas itu, pabrik baterai akan menyuplai kebutuhan kendaraan listrik produksi Hyundai.

Adapun dari total investasinya, pabrik baterai akan menyerap tenaga kerja sekitar seribu orang. Kerja sama investasi ini merupakan salah satu tahap dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai US$ 9,8 miliar.

Saat ini kerja sama investasi sudah memasuki tahapan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Indonesia dan Korea Selatan. Hingga akhir tahun nanti, Kementerian Investasi menargetkan Hyundai sudah mulai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking.

Dua hari lalu, Bahlil mengatakan groundbreaking pabrik baterai asal Korea Selatan tersebut sudah akan dilakukan pada Agustus. "Insya Allah Agustus ini ground breaking tahap pertama untuk pembangunan baterai mobil di Indonesia. Ini pertama kali di republik ini. Bukan kacang goreng," ujar Bahlil.

Bahlil memastikan pengembangan industri mobil listrik terus berjalan. Hyundai Group, kata Bahlil, akan menyelesaikan proses pembangunan pabrik mobil listriknya di Tanah Air pada Maret 2022 sehingga Indonesia segera memiliki produsen kendaraan ramah energi. Menurut Bahlil, realisasi investasi asing terus berjalan kendati pandemi Covid-19.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Pemerintahan, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/