Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
18 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
14 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
3
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
18 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
14 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
14 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Tak Mau Warkopnya Ditutup Razia PPKM, Pedagang Ini Nekat Siram Satpol PP Pakai Air Panas

Tak Mau Warkopnya Ditutup Razia PPKM, Pedagang Ini Nekat Siram Satpol PP Pakai Air Panas
Adu argumen pedagang dan satpol pp sebelum insiden penyiraman air panas. (Foto: Istimewa)
Kamis, 15 Juli 2021 18:23 WIB
MEDAN - Seorang pemilik warung kopi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, nekat menyiram anggota Satpol PP Sumut dengan air panas, saat warungnya akan ditutup dalam razia pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, Kamis (15/7/2021).

Pemilik warkop bernama Rakesh itu merasa kesalnya warungnya ditutup, sementara ia sendiri baru buka.

Atas perbuatan nekatnya, Rakesh pun dijatuhi hukuman denda Rp300 ribu oleh hakim tunggal Ulina Marbun, dalam sidang yang digelar di kantor Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK ) Kota Medan.

Kepada wartawan usai dijatuhi denda, Rakesh mengatakan, dirinya kesal karena petugas memperlakukannya bak teroris.

"Orang tu kayak mau nangkap teroris aja. Sementara anakku ada lima, semua masih sekolah. Kalau warungku tutup mau makan apa anak istriku," katanya dengan nada kesal.

Rakesh mengaku, selama PPKM darurat dirinya tidak ada mendapat bantuan dari pemerintah.

"Kalau ada bantuan dari pemerintah masih mending. Ini gak ada sama sekali. Cemana orang mau makan," katanya.

Sementara itu, anggota Satpol PP yang jadi korban penyiraman, Carly Can, mengaku air panas itu mengenai wajah dan tangannya. "Aku cuma mau dia minta maaf. Gak minta apa-apa aku dari dia," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Sumatera Utara, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/